Senin, 07 Januari 2008

Mengatasi Kesulitan Bergaul


Mengatasi Kesulitan Bergaul

Banyak sahabat mengatakan Dari sekian masalah yang harus kita hadapi dalam
hidup ini, kesulitan dalam bergaul adalah salah satunya.
Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang
perlu diperhatikan dalam mengatasi masalah ini:

1. pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya
bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan kapabilitas yang diraih dari
usaha dalam mengembangkan diri (developmental process). Jadi, apapun
kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk
bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain

Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalanya saja: saya orangnya termasuk
Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk
Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Saya orangnya termasuk
Phlegmatis yang introvert, pengamat dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk
Koleris yang ekstrovert pelaku dan optimis. Dan bla, bla, bla lainnya.

Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan
apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu
satu hal: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami
kesusahan yang tidak kita inginkan. Titik. Ini adalah sebuah dalil mengapa
kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita
dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.

Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian
itu mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa
mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab,
apapun model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan
untuk memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita
kontrol agar tidak sampai merugikan atau membahayakan.

2. Pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong,
tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip
yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan
orang lain (to build) dan bagaimana kita menjaga hubungan itu (to
maintain). Karenanya, jangan heran bila menjumpai ada orang yang banyak
ngomong tetapi pergaulannya sempit dan jangan heran pula bila melihat ada
orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.

Sekali lagi perlu kita yakinkan pada diri sendiri bahwa bergaul adalah
bagian penting dari ketrampilan hidup. Kita semua sudah tahu bahwa di dunia
ini pasti tidak ada buku atau perpustakaan yang bisa mengungkap manfaat
pergaulan karena saking banyaknya manfaat itu.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan
bergaul ini, antara lain:

1. Melatih kepedulian

Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa
kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing
interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak
berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan
pada orang lain bahwa Anda tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka,
dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait
dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.

Meskipun showing interest itu gratis tetapi kalau untuk kepentingan
mengatasi masalah kesulitan bergaul, biasanya berperan sangat penting. Untuk
selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya melibatkan
diri pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang
bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan
anda, dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model
kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul
yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada
topik atau hal yang menarik buat orang lain. Kita merasa hidup di pulau yang
jauh dengan orang lain.

2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana

Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan
terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung,
ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik
pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah:
a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah
5W1H (what, where, who, why, when, dan how), b) mendengarkan dan
mengungkapkan, c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai
kebutuhan.

3. Menghormati "privay" orang lain

Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau
kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang akan
membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui. Hal-hal tentang orang lain yang
membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui inilah yang saya maksudkan dengan
privacy. Biasanya yang kedua ini adalah masalah-masalah yang sangat pribadi.

Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah
wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di
mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat,
pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi
(tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya).
Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan
diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk
diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain
merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi)

4. Lihat orang lain yang lebih berhasil

Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan, (playing
the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena
seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda
orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni
permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu: a) bagaimana anda
mengontrol emosi, b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.

Dua hal ini memang agak sulit kalau dijelaskan dengan kata-kata. Akan lebih
cepat bisa anda pahami dengan melihat bagaimana orang lain yang secara
prestasi di atas Anda menjaga hubungan. Mereka yang telah berhasil menjaga
hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya sudah memiliki kematangan emosi yang
lebih bagus. Ini bukan berarti mereka tidak pernah konflik, gap, berbeda
pendapat dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana
bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan
diam, dengan bicara, dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan
lain-lain.

Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaiman orang tua kita yang
telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan dalam membina keluarga. Secara
umum bisa kita lihat bahwa kecanggihannya dalam memainkan emosi terletak
pada kemampuannya untuk tidak "meng-ekstrim-kan" sesuatu yang berpotensi
akan mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang
perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait
dengan pengalaman hidup (life experiencing).

5. Tingkatkan prestasi Anda

Ini adalah kunci untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan umum itu. Semakin
banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka
semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri
kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena
itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya
perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan)
tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan
konstruktif.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting