Jumat, 07 September 2007
memperlakukan Manusia sebagai manusia
Jumat, September 07, 2007
Erwin Arianto
No comments
Ketika saya memperhatikan banyak para sahabat saya, mungkin saya sendiri termaksud didalamnya, saat pengemis, pengamen, datang kita akan bersikap kasar mengusir mereka tak jarang terlontar kata-kata yang pedas terhadap mereka. Sungguh menyedihkan saya melihatnya. Pernahkan terpikir mereka juga sama seperti kita manusia.
Saya hanya coba membandingkan ketika kita memperlakukan bos kita, rekan bisnis, ataupun penguasa yang sama-sama manusia, kita perlakukan mereka dengan penuh santun, hormat, ramah.
Apakah bedanya pengemis, pengamen, anak jalanan, bawahan, disbanding bos, rekan bisnis ataupun penguasa. Mereka sama-sama manusia yang menginginkan diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, kenapa kita membedakan perlakuaan kita apakah karena yang satu memiliki harta, kekuasaan, atau dapat memberi sukes….? Dan yang satu dalam keadaan kekurangan dan penuh pengharapan dengan kita, jadi kita bisa memperlakukan mereka seenaknya. Saya pun masih menerka jawabannya….
Sungguh kita sering membedakan manusia karena apa yang dimilikinya, siapa mereka, apakah mereka berkuasa atau tidak. Dan segala attribute social yang dimiliki, wajarkah kita seperti itu…..
Kenapa kita tidak bisa memperlakukan manusia seperti manusia….? Maksudnya kita tidak pandang status social, kita perlakukan semua manusia dengan remah, dan bermartabat. Kita pun tidak ingin dianggap remeh oleh orang lain, dan kita menginginkan kita diperlakukan dengan baik.
Apakah karena nasib mereka kurang beruntung, kita bisa terkadang menghardik, mencaci saudara kita yang kurang beruntung…? Dan kita tunduk dan hormat dengan seseorang dengan nasib yang lebih baik, tidak jarang kita menghamba kepada orang yang bernasib lebih baik kepada kita…?
Coba sejenak kita bayangkan jika kita yang berada pada posisi mereka, kita dihardik, dicaci, dimaki, bagaimana perasaan kita…. Sakit bukan… dalam kondisi tersebut kita ingin balik mengumpat, karena keaadaan kita tidak bisa. Maukah kita diperlakukan seperti itu, saya rasa jawabannya tidak.
Mungkin saat ini nasib kita sedang baik, sehingga kita bisa dipandang, dihormati, karena kita punya harta, punya kekayaan, kita orang sukses, tapi dalam hidup, roda kehidupan akan terus berputar, kadang keaadan kita baik dan kita berada diatas, dan tidak menutup kemungkinan kita bangkrut, dan kita berada dibawah.
Saya dengan ini mencoba mengajak para sahabat untuk dapat memperlakuakan manusia sebagai manusia, kita bersikap ramah, sopan, bersahabat, berbagi, kepada semua orang tanpa memandang status social mereka. Karena dengan memperlakuakan orang sebagai manusia, kita akan diperlakuakn sama oleh orang lain. Saya yakin semua sahabat-sahabat bisa seperti itu, karena dasar manusia adalah baik.
Mari kita wujudkan memperlakuakn manusia sebagai manusia, kita mulai dengan memperlakuakn orang sekitar kita, baik itu office boy, rekan kerja, satpam, direktur, dengan sikap yang sama, sikap yang ramah, dan menghargai martabat mereka sebagai sesame ciptaan tuhan.
“ Perlakukan semsama manusia sebagai manusia, yang tidak merendahkan harga dirinya “
“Ketika kita menanam kebaikan, kita akan menerima kebaikan yang lebih besar, begitu pula saat menanam keburukan bersiaplah menerima keburukan yang lebih besar”
“mohon Maaf lahir Batin “
Hanya ingin menyapa:
Bila terdapat kesalahaan dan terdapat hal-hal yang tidak berkenan dalam tulisan saya ini ataupun tulisan saya yang lain. saya harap dapat di maafkan . dan bila para sahabat ingin memberi kritik dan saran dapat ditujukan ke erwinarianto@gmail.com , dan bila terdapat tanggapan yang belum sempat terbalas harap maklum, mengingat banyaknya email yang masuk dan keterbatasan waktu yang saya punya, tetapi saya tetap berusaha untuk membalas semua email yang masuk. Terimakasih.
Dalam perenungan malam, mencoba menjadikan manusia sebagai manusia
Cimanggis-Depok 5 Agustus 2007 22:10 PM
Erwin Arianto
Just read my artikel on http://erwinarianto.blogspot.com
Or learn to create blog see http://rumahblogerwin.blogpsot.com
0 komentar:
Posting Komentar