Rabu, 19 September 2007
Mendapat hikmah dari kecelakaan
Rabu, September 19, 2007
Erwin Arianto
No comments
Mendapat hikmah dari kecelakaan motor yang saya alami, ternyata kita hidup membutuhkan sesuatu yang kita anggap tidak kita butuhkan, atau memiliki peranan kecil dari hidupkiya. Dari sesuatu yang kurang kita perhatiakan. Dan menjadi sesorang yang bersedia menolong tanpa pamrih.
Selama ini saya mungkin kurang mengaggap peran tangan kiri saya, karena orang tua selalu mengandalkan tangan kanan, karena tangan kanan adalah tangan yang baik, dan kita tidak boleh makan menggunakan tangan kiri, kecuali mungkin sahabat yang bertangan kidal. Dan kita anggap tanggan kiri adalah tangan yang buruk, dimana saat memberi, kita dianggap tidak sopan saat memberi dengan tangan kiri.
Tetapi kemarin saat saya mendapat cobaan yang manis dari tuhan dengan terjatuh dari motor, saya merasakan suatu yang menyakitkan dan membingungkan ketika tangan kiri saya memar dan tidak bisa digerakan. Dan saya merasakan betapa bermanfaatnya tangan kiri. Jadi tanpa tangan kiri yang kita anggap tangan tidak baik, maka kita akan kurang maksimal kerja kita. Jadi kita membutuhkan tangan kiri yang kita anggap tidak sopan, dan kurang baik.
Dan ketika saya diobati oleh teteh, suster di klinik, selama ini saya kurang bersilahturahmi kepada saya, teteh dengan telaten mengobati saya. Terimakasih teteh, mungkin selama ini saya kurang menganggap peran teteh, karena tidak bersinggungan langsung dengan bagian klinik.
Dan ketika seorang yang sama sekali tidak saya kenal, bagian engineering membantu saya dengan memijit tangan saya yang keseleo, maka saya begitu terharu dalam hati, seseorang yang sama-sekali tidak saya kenal mau dengan ikhlas tanpa pamrih membatu mengobati tangan saya. Terimakasih bapak waluyo.
Begitu juga dalam hidup ini terkdang kita mengaggap remeh kehadiran bebrapa orang seperti bibi yang membantu dalam rumah kita, office boy dalam kantor kita. Apakah dengan beranggapan kita telah menggaji kita bisa semena-mena. Karena tanpa mereka pasti kita akan keteteran. Coba anda lihat saat si bibi pulang kampong, kita akan sangat bingung dan mencari pengganti tidak ada karena lebaran, kita kerjakan semua kerjaan sendiri. Begitu berat dan sangat terasa kebutuhan dan kontribusi si bibik yag besar.
Ketika dikantor, saat pagi office boy, menyiapkan minuman kita, menyiapkan ruang meeting saat kita mau meeting, membantu kita mengangkat barang dan dukomen yang kita perlukan. Mungkin kita akan mengucilkan peran office boy tersebut. Tapi sewaktu-waktu office boy kita cuti, atau pun sakit. mungkin terasa kita harus menyiapkan minum sendiri, menyiapkan alat-alat meeting sendiri, mengangakat dokumen yang berat sendiri.
Maka saya mengajak sahabat-sahabat sekalian, untuk menghargai peran mereka yang ada disekitar kita tanpa membedakan pangkat, golongan, atau status seseorang, karena mereka memiliki kontribusi, terhadap keseharian kita.
Kita harus bisa mensinergikan semua yang kita anggap kurang memberi kontribusi, seperti hasil dari pensinergian dua hal, atau dua orang, atau dua pikiran, tidak sama seperti dalam matematika 1+1=2, dengan kita bisa menyatukan menghargai dan mensinergikan semua hal, walaupun terkadang kita menganggap peran mereka tidak seberapa. Dengan mensinergikan maka hitungannya adalah 1+1= sesuai dengan target kita.
Marilah kita menghargai seseorang, sesutau yang terkadang kita tidak anggap penting, karena manusia adalah mahluk social yang tidak bisa hidup sendiri. Mari kita menhargai semua orang tanpa memandang status, karena kita adalah sama dihadapan tuhan. Janganlah kita sombong, karena tidak ada yang bisa kita sombongkan sama sekali
“ Manusia adalah mahluk social, yang tidak bisa hidup sendiri, maka saling menghormati antara sesama adalah hal yang terbaik”
“ Dengan mensinergikan beberapa hal, beberapa orang, akan menghasilkan hasil yang optimal, disbanding dengan bekerja secara individual”
Dalam perenungan ku, bersyukur kondisi ku telah lebih baik setalah kecelakaan dan bisa menulis lagi. Terimakasih tuhan atas teguran termanis untukku. Alhamdulillah.
Depok 15 September 2007 21:53
Erwin Arianto
Http://blogerwinarianto.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar