Rabu, 25 Juni 2008

Selasa, 22 April 2008

Oke, keputusan pemerintah yang ngeblok site-site besar ini emang mulai nyusahin, apalagi rapidshare sama youtube juga diblok. Jangan salah, banyak orang yang make website-website ini sebagai tempat usaha mereka, contoh aja multiply, sama myspace. Banyak orang berusaha dan membuat katalog dusahanya di blogspot, banyak juga band-band yang memakai myspace sebagai media advertisingnya.
*) Buat temen-temen Milis yang ada di tanah air, hari ini mungkin tidak bisa akses ke blog erwin arianto yang beralamatkan di hosting di Http://blogger.com atau blogspot.com secara langsung menyusul nasib YouTube dan beberapa site/ blog yang lain.

Tapi jangan kuatir untuk tetap mengikuti tetap membuka blog atau melihat di Youtube… disarankan untuk menggunakan proxy, salah satucontoh gunakan saja: http://www.hidemyass.com/ atau http://www.anonasurf.com/ trus masukkan alamat blog atau website di kolomnya misalnya alamat http://erwin-arianto.blogspot.com
selamat mencoba.
* ) Dan yang ingin chat pada Yahoo Masangger (YM) atau Google Talk (Gtalk) dapat menggunakan situs Alternatif
atau
dan masukan Yahoo Id/Gmail anda pada situs tersebut
*) Tetap Akses RapidShare

Untuk Akses dengan rapidshare. Coba buka HideMyAss, kita bisa make ini buat nge-bypass proxy dan ngebuka situs-situs tersebut. Untuk download dari RapidShare (RS) pake HideMyAss cuma nganterin kita sampai halaman pilih download gratis atau pake premium account, selebihnya ga bisa. Tadi akhirnya gw nyoba-nyoba nyari website penyedia proxy bypasser yang kebetulan “lepas” dari blokir pemerintah, dan gw menemukan YouHide. Dari YouHide, udah terbukti sama gw kalo bisa download dari RS.

Caranya? gampang, masuk ke YouHide, masukin alamat RSnya, pilih FREE (kalo gw ga punya premium account). Nanti akan masuk halaman tunggu, terus masukin CAPTCHA (gambar huruf-huruf yang disamarkan) ke formnya, klik download. Kemudian, yang terjadi di gw adalah: (backsound: jeng jeng jeng!) Keluar halaman dengan pesan error dari RS kalau ternyata filenya ga bisa didownload, tapi ga ada gambarnya, hanya ada tulisan plain. Jangan panik! liat di address bar browser lo! alamatnya udah ganti jadi http://xxx.rapidshare.com/blablabla… (xxx dan blablabla… itu bisa apa aja) yang artinya: RS bisa langsung lo akses (bukan dengan proxy bypasser YouHide yang depannya pasti http://www.youhide.com/blablabla…). Emang jadinya ini cuma plain text aja, ga ada gambarnya, tapi ga apa-apa kan yang penting adalah file yang mau didownload, bukan gambar-gambar bau dari RS. Terus Klik aja link di antara tulisan warna merah yang tulisannya “Please click here.” Setelah itu, Lo akan masuk lagi ke halaman pilih download gratis atau pake premium account. Terus pilih lagi FREE (lagi-lagi ga punya account premium). Terus tunggu sebentar, terus masukin CAPTCHA, terus download aja seperti biasa. Perhatikan alamat RS adalah alamat RS sebenarnya, tanpa bantuan YouHide lagi.

Selalalu ada jalan untuk kebaikan & Kreativitas, tapi jangan akses untuk yang negatif ya
http://erwin-belajarblog.blogspot.com/2008/04/bloggerblogspot-ym-gtalk-rapidshare-di.html

Jumat, 11 April 2008

Lupa Judulnya

oleh: muharikah
Jangan dikira pasangan yang sudah bercinta sekian lama,saat menikah akan terus mencintai pasangannya. Dan jangan dikira pasangan yang tidak melalui fasa percintaan akan sulit mencintai pasangannya setelah bernikah. Cinta itu ibarat pohon.Akarnya tumbuh ketika kita mulai berinteraksi dengan pasangan kita.Cinta pun akan bersemi ketika kita mulai menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita.Kita sirami dan pupuk ia dengan kasih sayang dan perhatian. Ia akan mekar dan berbuah ranum ketika kita berusaha memberi yang terbaik untuk pasangan kita. Namun ia tidak akan tumbuh begitu sahaja. Ia perlu dirawat dan dijaga dari penyakit dan


hama

yang menganggu.
Di antara kegembiraan, kesedihan dan kehibaan…’I will marry a stranger!’…Namun aku pasrah…
Jam 8.00 malam
‘Yang mana satu ek…?’‘Yang itukan?’..‘Iskh..bukan lah..itu kawan dia’..‘OOo..ye ke..hurm…. takde beza pun…Mana satu ni?’
‘Aku terima nikahnya Najdatul ‘Iffah binti Umar Faruq dgn mas kahwinnya 80 ringgit tunai….’.
‘‘Iffah dah jadi zaujah!’ Bisik Wafa’ sahabatnya seusai akad itu dan di saat aku menadah tangan berdoa. Tidak semena-mena beberapa titis air mata gugur keribaanku. Terselit juga hiba walaupun pada hakikatnya hati aku teramat gembira..Detik-detik ijab
kabul

itu. Sungguh ia merupakan sebuah momentum sederhana yang memiliki energi potensi dasyat untuk mengubah kehidupan dua anak manusia yang akan menjadi sepasang suami istri. Pernikahan adalah sebuah kerja besar yang menunggu kita.Kita tidak akan lagi merasa bahagia atau sedih sendiri. Malahan sudah tidak boleh melakukan banyak hal dengan menuruti keinginan sendiri. Kini telah hadir seseorang yang mencintai kita dan harus juga kita cintai, yang memperhatikan dan perlu kita perhatikan, tempat curahan hati, berkongsi rasa, canda, tangis, bahagia, susah dan marah. Dan seseorang itu adalah suami yang Allah berikan padaku….
Bila ada keindahan,Yang mewujud utuh..Dalam seluruh dimensi..Dan menyentuh utuh..Sepenuh rasa di jiwa,Itulah detik ijab qabul..Selamanya..Indahnya nyata..insyaAllah
. "Assalamualaikum!’ sapa satu suara.Aku masih tidak mampu untuk mendongak, melihat wajahnya itu. Aku berteleku dan terus menunduk. Ruang di antara para tetamu wanita di hadapanku di buka untuk lelaki tersebut mendekatiku. Aku bertambah gementar…Namun terus menghulurkan tanganku buatnya, lalu disarungkan sebentuk cincin emas ke jari manisku. Kerlipan cahaya dari berbelas kamera membuatku terus berpeluh-peluh. Dia lantas keluar tanpa berkata apa-apa. Mungkin dia segan dan malu, aku menebak. Mana tidaknya, puluhan akhawat memenuhi segenap ruang yang ada di bilik kecil itu.
‘Tak sempat lagi tengok muka dia’‘Tak sempat ke?Tak berani ke?Ke malu?’ Wafa’ masih tersengih memerli.
‘Semualah sekali. Eh, dia ada kat mana sekarang?’‘Makan kot…kat luarlah..pergilah tengok,’‘Tak mahulah. Segan sangat-sangat. Dahlah tak kenal. Dia balik lepas jamuan. Esok akan datang semula’.
…Aduhai…Akhawat yg ada geli hati agaknya melihat gelagat ‘Iffah. Mana tidaknya. Muka suami pun tak pernah dilihat Dah akad nikah pun masih belum melihat. Esoklah nampaknya rezekinya di waktu kenduri.
Di malam akadnya itu, dia masih belum bersama suaminya. Orang tua-tua kata tak elok selepas bernikah duduk sekali. Mesti tunggu majlis rasminya keesokan harinya.
Di saat itu dia masih membayangkan wajah suaminya yang hanya dilihatnya lewat gambar foto yang dikirimkan oleh ustaznya, perantara yang menjodohkan antara dia dan suaminya.
Di saat itu juga, memori lama terimbau kembali.
Dia masih teringat di saat dia ditanyakan adakah mahu dia berumah tangga dengan pemuda itu. Oleh kerana kepercayaan yang telah lama dibaja kepada manusia yang sudah lama mendidiknya, ’Iffah menyatakan persetujuannya. Bukan tergesa-gesa, tidak juga tanpa berfikir panjang. Malah, dia telah mempertimbangkannya sejak sekian lama.
Dia sangat mahukan pernikahannya hanyalah semata-mata kerana Allah. Dia mahu tindakannya itu disandarkan kerana Allah. Dia mahu berkarya untuk mengeratkan kasih dan produktif memaknai cinta tanpa mengharapkan balasan manusia, hattakan suaminya sendiri. Dia mahu cintanya itu bersumberkan kecintaan kepada Ilahi. Kecintaan yang benar-benar hidup dan menghidupkan…
‘Iffah sedar keputusannya menyerahkan segala urusan baitul muslimnya pada jemaah untuk mengatur dan memilih pasangan hidupnya membuktikan sedalam mana intima’ dan kepercayaannya pada jemaah dan manusia yang bertanggungjawab menjaganya.
Memasuki alam pernikahan memerlukan akar yg cukup kuat. Ibarat sebuah bangunan, semakin berat beban yang diterima, maka akan semakin kukuh struktur asas yang dibuat. Semakin teliti penelitian yang akan dibuat ke atas bangunan yang di buat. Bukan sahaja pada struktur asas ,tetapi kekuatan pendukungnya yang lain.
Dan semenjak hari itu,setiap detik menjelangnya merambat begitu lambat, di lautan hati yang penuh bunga,senyum bertebaran di wajah-wajah cerah, yang kian berseri.Seiring makin mendekatnya detik-detik penuh bersejarah itu, ’Iffah,seorang gadis biasa yang fitrahnya manusia, kadangkala tersadung juga. Hampir tergelincir ke lembah yang tidak diingininya. Dia mahu memelihara suci hubungan itu. Biarlah tiada ada noda. Biarlah bahagia itu bermula pada detik pernikahan itu sendiri.
Perbincangan mereka awalnya sangat terpelihara. Hanya sekadar atas urusan yang perlu dan di ‘cc’
kan

pada mereka yang selayaknya.
ustaz….Ukhti…Entah di mana ana harus mulakan…agak segan menulis kata2 walaupun tidak nampak rupa, malu pula untuk menuturkan bahasa di khalayak kalian berdua….Ana pun tidak pasti atas dasar mana ana menulis email ini, yang pastinya, aqidah ISLAM lah yang menghubungkan kita semua, tidak perlu la didetailkan lagi…Ustaz dan ukhti maklum dan jelas di dalam perkara ini insyaAllah.. ..Ana pasti ukhti iffah jelas di atas apa yang telah berlaku sebelum ini, resume telah diterima dan dibaca, boleh kata masing2 faham tidak perlu diterangkan mengapa dan siapa kerna semua itu sudah diserahkan kepada murabbi kita …ana hanyalah insan lemah yang menyerahkan segala yang berlaku kepada Allah s.w.t….semoga Allah berikan yang terbaik buat kita semua….. Tidak lain dari sini, ana hanyalah meminta keizinan menyatakan persoalan dengan tenang kepada ukhti iffah di atas perancangannya di dalam perkara ini, ana perlu lebih jelas tentang apa yang difikirkan oleh enti. …….Perbincangan sering berlaku lewat email dan ‘yahoo messenger’. Atas alas an untuk menguruskan hal-hal bersangkut paut dengan pernikahan. Namun setelah beberapa kali berhubung sudah muncul pula icon yg mampu menggetarkan hati-hati manusia yang menanti saat yang dirasakan manis itu.
Ada

juga email yang terlepas dan tidak di ‘cc’
kan

pada orang lain. Astaghfirullah! Pada mulanya berchatting sedaya upaya dielakkan. Namun akhirnya ‘Iffah pasrah. Tunduk pada hatinya yang seakan rindu melihat icon senyum itu menyala. Dan akhirnya syaitan itu menang jua. Walaupun tiada bicara yang melekakan. Namun cukuplah ucapan ‘doakan diriku pejuang sejati’ mampu menggetarkan dan mengusik hatinya itu. Entah mengapa saat pernikahannya itu dirasakan terlalu lama.
Thariq zayyad : ok ukht, ana undur dulu…‘iffah : ok, jaga diri ..Thariq zayyad : doakan diriku pejuang ISLAM sejati =)‘iffah..insyaALlah. . wassalam..Thariq :wslm wr wbt..
Mungkin berbaur semangat perjuangan, tetapi sebenarnya ia cukup palsu! Sayang sungguh sebagai pekerja islam yang kononnya membina bangunan Islam, tetapi dalam masa yang sama meruntuhkannya. Prinsip-prinsip pergaulan dilanggar, kata-kata walaupun sebentar mampu membuka ruang fitnah. Memang di mata manusia biasa apalah sangat perbuatan itu. Mereka akan berkahwin! Tapi jiwa orang mukmin yang sensitif, yang peka dengan maksiat-maksiat kecil, dia tahu perbuatannya itu tidak diredhai oleh Allah swt. Cepat-cepat dia beristighfar. Biarlah dia bersabar asalkan pernikahannya nanti adalah suci.
Alhamdulillah, Allah tidak membiarkan ia berlaku lama. Akhirnya ada yang dapat menghidu dan menegur. Aduh..malu sungguh dirinya pada Allah! Dirinya sering dianggap hebat dan cukup tsiqah tetapi kalah pada naluri rindunya. Walaupun sekadar icon =) namun dia merasakan itu satu noda besar untuknya!
Ruang dialog hati,dalam kesedaran cinta ilahi,sebagai sebenar-benar cinta.
Kita membangun sebuah pernikahan kerana cinta kita kepada Allah. Kita ingin selalu menyempurnakan cinta itu maka kecintaan kepada Allahlah adalah yang lebih utama perlu kita perhatikan demi kelangsungan pernikahan kita di dunia dan akhirat. Tentunya kita tidak ingin membawa pernikahan kita semakin jauh dariNya kerana peluang. Kita mudah terbawa arus lantaran selalu sebuk dan lalai dengan pernikahan itu. Mudah lari dari syariatnya.. Midah tertipu zahirnya dalam kebaikan. Kerana itu, kita perlu membangun sebuah komitmen denganNya dahulu sebelum menjalin komitmen dengan pasangan hidup kita…
Cinta bukan kerana keindahan yang tampak di mata..Tetapi kerana yang menyatukan hati dan jiwa…Akhirnya, segalanya ditinggalkan kerana Allah. Dia tidak sanggup lagi membiarkan fitnah berlaku ke atas hatinya. Komitmen dengan Allah swt dibutuhkan kerana dia bertekad membangunkan mahligai rumah tangga semata-mata mencari ridhaNya. Ingin membangunkan mahligai pernikahan dengan nuansa cintaNya dan cinta kepadaNya….kala cinta bertanya pada cinta..imanlah jawabnya..
Azan subuh yang berkumandang mengejutkan aku dari lamunan . Tidak disedari masa berlalu begitu cepat sekali. Kedengaran diluar suasana kelam kabut…bunyi kaca dan suara saudara mara hiruk pikuk di luar.
Baru aku teringat, hari itu adalah kenduri walimahku setelah akad semalam. Aku tersenyum sendirian. Di manakah suamiku? Bilakah dapat aku menatap wajahmu duhai kekasih?
Di sini teduh hadir kukuh,Di kelopak cerah segala bunga,di pucuk-pucuk hijau segala rasa..
Alhamdullillah, kenduri berjalan dengan lancar hari itu. Ramai sungguh teman-teman yang hadir mengucapkan tahniah dan menyerikan lagi suasana. Aku sempat mencuri pandang ke arah suamiku. Itupun setelah disuruh oleh sahabatku. Mana tidaknya seorang di hulu, seorang ke hilir. Penat sungguh sanak saudara menyuruh kami berjalan berdua-duaan. Sungguh aku tak mampu menahan getaran hatiku berada di samping seorang lelaki asing yang tak pernah kukenal mahupun kulihat! Namun hatiku pasrah dan menerima seadanya. Biarlah proses taaruf kami berjalan selepas ini. Dan insyaAllah kami akan mengenali keluarga besar masing-masing juga. Biarlah hari ini kami kelihatan seperti dua makhluk asing pun!
Mulai detik itu, kami melayari bahtera ini dengan keindahan dan kecintaan yang sebenar. Benarlah apabila syariat dipatuhi, manisnya pernikahan itu benar-benar dirasai. Di saat itu kisah cinta agung Khadijah r.a dan Muhammad saw kita selusuri. Betapa suburnya pohon cinta itu, akar-akarnya menghujam di hati, batangnya kukuh, rantingnya menjulang ke langit, daunnya rimbun, buahnya ranum,menaungi dan memberi kebahagiaan kepada sepasang jiwa.
Benarlah… nyata pernikahan juga memerlukan keperluan emosional yang tinggi. Hubungan dua insan yang saling memahami, empati, toleransi dan motivasi. Perlunya ada penyelarasan dan keselarian emosi. Tambahan lagi ketika awal pernikahan, banyak saat-saat yang cukup terduga, oleh itu sabar dan iman harus diutamakan. Penyelarasan ini tidak akan terjadi serta merta, seperti antena radio atau tv yang perlu diputar-putar untuk mendapat gelombang yang betul, maka penyelarasan antara dua jiwa ini juga memerlukan banyak percubaan. Ini akan terjadi sepanjang pernikahan kita hingga ke akhir hayat. Sabar dan syukur memudahkan kita memandang segala permasaalah kita dengan jiwa yang jernih…
Aku benar-benar bersyukur atas apa yang dianugerahkan padaku hari ini. Sungguh tidak ternilai cintaNya padaku….
‘ Ya Allah. dimana lagikah dapat ku temui cinta sejati..kecuali pada cintaMu..ke mana lagikah hati ini harus berlabuh..kecuali pada kasihMu..Jadikanlah hati yg lemah ini yaAllah..tertambat kukuh hanya padaMU..Aku mohon redha atas segenap keputusanMukesejukan setelah matiku..kenikmatan memandang wajahMu..dan kerinduan untuk berjumpa denganMu..Ampunilah diri ini yang tidak beharga Ya Allah ..Penuhilah kehinaannya dengan keindahan maghfirahMu’

Sepanjang beraga

PERASAANKU dibungkus kesunyian luar biasa. Dua jam termangu dalam kamar yang memiliki lebih dari seratus warna dan aroma cat minyak. Ada jendela terbuka ke arah sungai, tempat mengalir udara segar. Termasuk suara belalang dan kerisik bunga rumput. Hanya pada bidang itu, aku tak bisa melukis apa pun. Di seberangnya terdapat langit, yang mudah berubah rona. Hijau daun, merah senja, atau sesekali lintasan burung. Tapi sejak pameran terakhir, jendela itu belum menyumbangkan kegairahan.

Apakah harus menyesal, ketika mendapatkanmu di ruang pameran? Mula-mula yang kulihat adalah punggungmu. Engkau memandang lukisan yang mungkin menyemburkan sejumlah episode masa lalu, tentang hubungan kita yang lebih banyak melalui surat. Separuh dari kenangan itu masih tersimpan, untuk sewaktu-waktu kubaca ulang. Sebagian yang lain menjadi lukisan dalam berbagai ukuran.

"Aku senang kamu sempat datang,"

Kamu menoleh dan memandang dengan rasa bersalah. Seakan-akan perlu undangan resmi, dan ditegur karena berada di tempat yang ? barangkali ? mustahil.

Galeri Soemardja memang kecil. Dalam sekejap bisa kulihat semua yang hadir hanya dengan memutar kepala. Mereka bukan orang asing. Beberapa dosen, mahasiswa senirupa, dan kawan-kawan yang selama ini demikian dekat. Sehingga tentu segera kukenali dirimu, bahkan hanya dengan hembusan parfummu. Sesuatu yang tak berubah sejak bertemu muka, sekitar lima atau enam tahun lalu.

"Kau memang tidak mengundangku," katamu, tidak tampak kaget. Kita bergenggaman tangan. Berjuta bingkai diorama berputar. Gambar yang meloncat-loncat. Sejak Braga Permai, Concurrent Jewelery, Kafe Datumuseng, Pantai Losari, Somba Opu, sampai Benteng Fort Rotterdam?

"Padahal, ini hampir semua tentang kamu."

Engkau menghela nafas panjang. "Aku tahu. Tapi mungkin ini bukan waktu yang tepat buatku." Kamu seperti ingin menghindar. Mengkhawatirkan sesuatu. Aku pun merasa tak bisa berbuat banyak, meski segera kutangkap tanganmu.

"Kita harus merayakan pertemuan?"

"Maaf, Mas, ini pasti di luar perkiraanmu. Mungkin lebih baik?"

"Please," kuperkeras genggamanku. "Kau bahkan belum memberitahu kapan datang dan di mana menginap."

Beberapa kawan muncul silih-berganti, menjabat tangan, mengucapkan selamat. Ini memang hari pertama pameran "Sepanjang Braga" dibuka. Tema yang seharusnya kukonfirmasi kepadamu. Tapi aku bimbang. Hal-hal yang menyangkut perempuan lain bisa jadi aneh dan mengerikan untuk dibahas. Apalagi tentang pelukis dan pecinta lukisan. Aku hampir tak membicarakan dengan isteriku. Padahal perasaanku santai saja jika sesekali kugambar model perempuan telanjang di studio.

"Sepanjang Braga," kau bergumam begitu aku terbebas dari kawan-kawan. Kilatan cahaya blitz kadang-kadang melampaui kepala kita. Seperti benderang lampu petir yang mengerjap di langit petang, saat kita diguyur gerimis di Jalan Braga. Saat itu, di antara kita belum ada siapa pun. Andaikata dada kita transparan, mungkin terlihat kembang api jingga setiap kita bicara. Karena yang terlompat dari mulut, meski terdengar seperti perdebatan, adalah upaya saling menggosok batu api. Sejak itu, setelah komunikasi terdiri atas berlembar-lembar surat, tumbuh perasaan saling menyayangi.

"Aku akan datang ke tempatmu, apakah nanti malam punya waktu?"

Kau tersenyum. Seperti menyindir. Tapi juga menyiratkan kebijaksanaan. "Seharusnya aku yang tanya, apakah kau punya waktu? Kau tahu, aku belum terikat siapa pun. Setidaknya sampai hari ini. Tapi, it?s okay, kau bisa telepon dulu. Aku menginap dekat Dago Tea House." Kau memberiku sebuah kartu nama guest house.

Sejak kutulis tentang Chiara, dulu, muncul nuansa lain dalam hubungan kita. Aku merasa: ada seseorang yang juga dekat denganmu. Meskipun tidak kauceritakan, kecuali ketika putus menjelang tunangan, justru setelah aku menikah.

"Aku jatuh hati sejak pandangan pertama," demikian suratku. "Ia seorang pembaca puisi, pasti memiliki apresiasi yang kuat tentang seni. Beberapa kali kukirimi sketsa, tapi tidak tahu apakah dipasang di kamarnya?"

Waktu ngoceh seperti itu, aku lupa, bagaimana perasaanmu? Seolah-olah engkau ibuku. Terlebih ketika nada suratmu biasa-biasa saja. Bahkan mendorong untuk meraih setiap harapan. "Memang sudah waktunya, Mas. Kudoakan semoga berhasil. Aku yakin, dia pasti cantik." Cantik memang relatif, seperti halnya lukisan.

Kabarku masih terkirim dengan rentang makin panjang. Lantas lama tidak bertukar kabar. Saat itulah aku kembali suka berjalan-jalan di sepanjang Braga. Tidak dengan Chiara. Seringkali justru bersama Acep Zamzam Noor, Diyanto, atau Tia Lesmana dan Soni Farid Maulana. Di tempat itu, juga di tempat lain, aku ingat kau. Ingat pertemuan yang hanya beberapa hari tapi bagai berbulan-bulan. Ditemani gerimis, jarum air yang menabur rambut kita, dan cahaya senja yang memantul dari dinding pertokoan Braga. Kita pernah berteduh di Majestic, menertawakan pasangan yang mencuri kesempatan dalam gelap bioskop. Rasanya percakapan kita sangat berbeda. Aku suka marah oleh kritikanmu. Belakangan kusadari, semua itu membentuk kekuatan goresan, karakter yang kini dibicarakan banyak orang.

"Bagaimana kabar Baby?" Pertanyaanmu membuyarkan lamunan.

"Oh, ia mulai sekolah. Kelas bermain."

"Aku masih menyimpan fotonya waktu bayi. Hampir tiga tahun lalu. Betapa bahagianya Chiara. Apakah ia masih sibuk dengan jasa-boganya?"

"Ya, apalagi ini musim menikah. Sementara kau masih sendiri, sejak berpisah dengan pemuda dari bursa effek." Aku mengambil dua cangkir teh. Kita minum sambil berdiri.

"Bukan keinginanku. Tapi mudah-mudahan itu yang terakhir."

Terkadang aku kagum padamu, karena tidak serapuh dugaanku. Waktu kau ceritakan patah hati yang pertama, tersirat ungkapan syukur. Sambil menikmati pisang epek di pantai Losari, kita berbagi kisah. Ada semacam keajaiban. Setelah lama saling bersurat, kegiatan budaya mempertemukan kita di Bandung. Catatanmu yang melukai perasaan di buku tamu pameran lukisan, telah memaksaku terbang ke Ujungpandang. Begitu tiba di teras rumahmu, pertanyaan pertama yang muncul adalah: "Bagaimana kabar Braga?"

"Aku sedang menggarap semacam proyek tentang Braga. Rasanya tak akan sempurna tanpa diskusi denganmu."

Kini, seratus lukisan telah selesai. Seperti yang kujanjikan pada diri sendiri. Hanya Chiara dan Baby yang jadi saksi prosesnya. Atau satu-dua kawan dekat. Aku memang mengerjakannya setengah diam-diam.

"Oke, aku pulang dulu," katamu, sambil mengambil selembar katalog dan memasukkan ke dalam saku blazer.

"Tidak mengikuti diskusi? Pak Pirous dan Bang Hardi yang bicara."

Kamu menggeleng. "Aku banyak urusan," tersenyum dan pergi menjauh. "Jangan lupa, telepon dulu."

Kulambaikan tangan, sebelum bergabung dengan peserta diskusi di ruang Bulu Domba. Seorang moderator mendekat, mengkonfirmasi biodata. Sepuluh menit kemudian acara berlangsung, dan baru berakhir pukul dua. Semalam aku hanya tidur sekitar tiga jam. Akumulasi keletihan itu sangat terasa begitu sampai di rumah.

Rupanya aku menyimpang dari perjanjian. Selepas petang kukatakan pada Chiara: seorang wartawan asing ingin berjumpa di Dago Tea House. Aku langsung melaju ke penginapanmu. Di ruang tamu yang temaram, kau main piano sendirian. Baru kali ini, sepanjang kita kenal, kulihat kau mengenakan baju tidur warna pastel.

"Kenapa tidak telepon dulu, Mas?" tanganmu terangkat dari tuts piano.

"Apa bedanya? Toh kau ada di tempat." Aku membanting diri di sofa.

"Kita mau bicara di sini atau di kamar?"

"Apa bedanya? Yang penting isi pembicaraannya, bukan tempatnya."

Tapi sebuah dorongan bawah sadar membawa langkahku ke dalam kamar. Kau hendak ganti baju yang pantas untuk menerima tamu. Namun peristiwa yang berlangsung kemudian berbeda. Sangat berbeda. Sungguh di luar seluruh pikiran-pikiran kita selama ini. Ke mana jalinan persahabatan itu?

Mungkin ini percintaan paling panas. Kita bagai berenang di antara ombak biru, di bawah matahari tropik, dengan angin pesisir yang berarak-arak. Pulau yang ditempuh masih jauh di ujung cakrawala. Timbul-terbenam, diayun buih samudera. Kita memburu dan mengejarnya, ingin meraih. Namun perjalanan bagai tak hendak selesai sampai nyaris tenggelam, dan tiba-tiba kudengar lengking panjang. Kutangkap tanganmu, matamu terpejam dengan kelopak bibir terbuka, tersenyum. Wajahku terasa hangat dan basah kuyup?

Tangis itu terdengar lagi. Tapi bukan dari mulutmu. Suara itu dekat dengan telinga, membuatku terjaga. Aku terperanjat menangkap warna-warni lukisan.

Ya Tuhan, ini mimpi! Tapi wajahku benar-benar basah dan hangat. Dalam keremangan senja, celah jendela memberikan sedikit cahaya. Kulihat Baby terisak dengan mata masih terpejam.

Anakku ngompol! Kucoba mengingat asal-usul kejadian ini. Ya. Keletihan membuat aku tergeletak di atas karpet ? satu-satunya tempat dalam studio yang bebas tetesan cat. Sebelum lelap, Baby memanggilku, mendekat dan berbaring dekat kepala.

Astaga, jam berapa ini? Aku punya janji denganmu! Apa yang baru kita lakukan dalam mimpi? Kugunakan T-shirt untuk mengusap pipis Baby di wajah, sebelum kubangunkan dia. "Kenapa ngompol lagi, sayang? Ayo kita mandi."

Kulihat Chiara sedang menerima telepon di ruang tengah. Ia memberi isyarat dengan tangannya. Aku mendekat. "Ada seorang kolektor Filipina hendak memborong semua lukisanmu. Mau langsung bicara dengannya?"

Kesadaranku belum pulih benar. Tapi ini mengejutkan. Sekaligus terdengar mustahil, seperti mimpi yang baru saja berakhir. "Aku akan menelepon kembali, minta nomornya. Lihat! Baby ngompol."

Chiara tertawa sebelum memasang kembali gagang telepon ke telinganya. Sepanjang siraman air shower, berdua Baby, aku belajar percaya kabar aneh itu. Seorang kolektor memborong seluruh koleksi "Sepanjang Braga"! Apa katamu nanti? Chiara seharusnya tidak hanya berunding denganku, tapi juga denganmu. Tapi, apa itu mungkin?

***

MALAM telah larut ketika akhirnya aku menemukan suaramu di telepon penginapan. "Ke mana saja?" Aku kesal. Tapi bukan hakku untuk memintamu tetap berada di tempat yang aku mau.

"Sorry, Mas. Seseorang mendadak mengajak makan malam. Aku memang tidak menelepon, karena satu dan lain hal. Aku ingin bahagia, seperti juga kau, Mas. Dan kebahagiaan kita tidak perlu mengganggu kebahagiaan orang lain."

"Aku mencarimu. Pertama, karena janji tadi siang. Tapi ada yang lebih penting. Seluruh lukisan "Sepanjang Braga" dibeli seorang kolektor. Aku? aku bahkan belum pernah mengenal orang itu."

"Lalu?"

"Aku harus minta ijinmu. Sebelum kupikir bahwa ini sesuatu yang hampir tidak masuk akal. Koleksi itu seharusnya tidak pernah dijual."

"Itu tidak rasional, Mas. Apa kata Chiara nanti?" Benar katamu. Jika seratus lukisan itu hanya untuk disimpan, akan menimbulkan pertanyaan dan layak diusut. Berapa puluh juta rupiah investasi dan waktu yang tertimbun di dalamnya?

"Ini memang pilihan yang sulit." Aku mengeluh.

"Tapi, benarkah kau hendak meminta ijinku?" tanyamu untuk meyakinkan.

"Tentu. Aku tak ingin melakukan kesalahan dua kali."

"Jangan merasa bersalah, karena memang tidak bersalah."

"Setelah seratus lukisan itu terjual, aku mungkin tak punya lagi kenang-kenangan itu. Cobalah mengerti perasaanku."

"Aku sangat mengerti perasaanmu, Mas. Pertanyanku, benarkah kau meminta ijinku?" tanyamu manja.

"Ya."

"Aku seratus persen mengijinkan, Mas. Aku tak keberatan kau menjual semuanya. Tapi sebaiknya kau bertemu dengan pembelinya, sebelum ia membawanya pergi. Pameran masih berlangsung tujuh hari lagi, bukan?"

Aku terdiam. Bukan oleh suara gerimis di luar. Aku merasa pilu mendadak. Sangat tidak menduga, engkau merelakan nostalgi tentang kita dibawa orang. Kita tak punya apa-apa lagi. Mungkin aku menyesal telah memasang price list dalam katalog.

"Mas, boleh aku tidur? Besok aku harus pulang ke Ujungpandang."

"Secepat itu?" Aku terkesiap. Putus asa. "Aku jadi ragu. Kenapa kau?" Kupikir aku lebih cengeng dibanding perempuan mana pun di dunia. Kau, pemilik separuh kenangan, sudah tidak mempersoalkan hal-hal yang sentimentil. Mengapa aku bertahan pada ilusi yang hanya mirip guratan nama di daun kaktus? Atau pada poci keramik yang kelak retak seperti kata Goenawan Mohamad?

"Aku minta maaf," katamu berbisik.

"Ya," tak ada lagi yang harus dibicarakan. Kututup telepon dengan kecewa.

Kuhampiri Chiara yang meringkuk di ranjang. Kuletakkan badanku pada sprei yang masih rapi, telentang, memandang langit-langit. Tubuh di sampingku berbalik. Dalam ketidaksadaran ia mendesakkan wajahnya ke leherku. Dan kupeluk sebuah kenyataan.

Barangkali tak pernah kupejamkan mata sampai pagi datang. Aku menjadi sedikit pendiam, namun tidak menarik perhatian Chiara. Sehabis sarapan, telepon berdering, dan Chiara mengatakan tentang kolektor Filipina itu. Aku hanya memberi anggukan, tanda setuju.

Selesai bicara, wajah Chiara berseri-seri. Ia menciumku dengan hangat. "Hampir setengah milyar! Empat ratus delapan puluh enam juta, setelah dipotong PPh." Ia tidak merasakan, alangkah hancur hatiku. Tapi buat apa? Aku tidak ingin merana sendirian. "Ia bilang, nanti siang ditransfer. Lukisan akan dikemas hari Minggu, setelah penutupan. Baby?! Baby?! Ayo beri selamat kepada Ayah!"

Gadis kecil itu meloncat ke pangkuan. Kupeluk dia dan seolah-olah aku mendapatkan pengganti dari semua yang hilang.

Chiara pamitan ke kantor, Baby berangkat ke Tadika Puri. Aku terdiam di kursi, mendengarkan rekaman Tony Prabowo. Membayangkan gelas-gelas yang ditabuhnya pecah berkeping-keping. Menggambarkan perasaanku. Aku terbius. Sampai kudengar teleponmu dari bandara.

"Sepuluh menit lagi aku berangkat. Sorry, aku memang tak ingin diantar. Aku tinggalkan kartupos dan undangan di receptionist galeri. Apa rencanamu hari ini, Mas?"

Nada suaramu menunjukkan kelegaan, bahkan kegembiraan. Sungguh ganjil, atau menyakitkan? Membuatku meradang: "Apa yang kautulis dalam kartupos itu? Banyak orang bisa membacanya!"

"Yang paling kaucemaskan pasti jika Chiara melihatnya, bukan?" Kudengar kau tertawa, di antara gemuruh suara pesawat yang landing. Aku merasa baru mengenalmu. "Aku cuma memberitahu bahwa "Sepanjang Braga" sudah jadi milikku. Seluruhnya, Mas! Feliciano membelinya untukku, sebagai maskawin, atau kami tidak menikah sama sekali. Kaget? Maaf, aku tak mungkin bilang dari awal, karena aku sulit melupakanmu. Aku hanya ingin semuanya beres, sejak kubaca berita budaya di koran. Pameran itu pasti untukku, tanpa kau memberitahu?"

"Ya, Tuhan?" Aku terperangah.

"Benar, itu memang kehendak Tuhan. Itulah sebabnya aku harus segera pulang ke Ujungpandang, untuk menyiapkan pesta sederhana. Aku tak boleh ingkar dan menyakiti hati Feliciano. Semua syarat telah dia penuhi."

Bagai ada segelas embun yang melintas ke tenggorokan. Mungkin aku benar-benar kehilangan kamu. Tapi tidak kehilangan "Sepanjang Braga".

"Kau sudah mempersiapkan sejak lama, bukan? Undangan pernikahan tak mungkin dibuat secepat itu."

"Benar. Maksudku, undangan itu hanya berupa print-out yang kubuat di sekretariat FSRD. Kalau hal itu membuatmu tidak datang, aku mesti bilang apa? Oke, tampaknya aku harus masuk pesawat. Salam untuk Chiara dan Baby."

Seminggu setelah teleponmu itu, kupasang kanvas baru. Menyiapkan semua botol cat, kuas, dan minyak pengencer. Tapi, telah dua jam aku di sini: pada sebuah kamar yang memiliki lebih dari seratus warna dan aroma cat. Dalam keadaan ngungun. Perasaanku dibungkus kesunyian luar biasa.



Kamis, 17 Januari 2008

Suka, SAYANG, dan CINTA


Saat kau Menyukai seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu
sendiri.

Saat kau Menyayangi seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia
dan bukan untuk dirimu sendiri.

Saat kau Mencintai seseorang, kau akan melakukan apapun untuk
kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau Menyukai seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
bertanya, Bolehkah aku menciummu?".

Saat kau Menyayangi seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
bertanya, "Bolehkah aku memelukmu?".

Saat kau Mencintai seseorang dan berada di sisinya maka kau hanya
akan menggenggam erat tangannya... .

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan
menangis".

SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya dan
memeluknya.

CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis
dipundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masala h ini bersama-
sama".

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata,"Ia sangat cantik
dan menawan".

SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan
bukan matamu.

CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah
anugrah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku".

Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan
tak mau lagi bicara padanya.

Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis
untuknya.

Pada saat orang yang kau CINTA menyakitimu, kau akan berkata, "Tak
apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan".

Pada saat kau SUKA padanya, kau akan Memaksanya untuk menyukaimu.

Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan membiarkanny a memilih.

Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu menantinya dengan setia
dan tulus.

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.

SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.

CINTA adalah hal yang memberi dengan keikhlasan ¡Ã„..

SUKA adalah hal yang menuntut¡Ã„..

SAYANG adalah hal memberi dan menerima¡Ã„¡Ã„.

CINTA adalah hal yang memberi dengan ikhlas.... .

Pikirlah dengan dewasa, dan bedakan apa itu SUKA, SAYANG, dan CINTA¡Ã„.

Teruntuk Bidadari yang pernah bersemayam Dihati


Kala fajar tiba sang mentari tersenyum manja
Di atas jembatan cinta memandang cakrawala
entah apa yang harus kutunggu di sini
separuh hati di atas jalan sunyi

Sayap-sayapnya terbuka
menuruni awan menuju bumi
sangkala meniup angin kencang
Membawa diri tentang cinta yang dingini

bus-bus karyawan turut bersemayam
di aspalnya terbenam airmata
hangus terpanggang bila waktu meraut siang
Dan kita pernah lalui semua itu disini

Teruntuk Bidadari yang pernah bersemayam Dihati
Hanya satu ku berminta, Maaf kan takdir yang terjadi
Biarkan kita bisa kembali bersua
Walau hanya dalam dunia yang maya

kamu yang memang sangat teringini
Terkuak suatu cerita kita yang tak bisa menyatu
Entah karena coretan pena takdir waktu
Atau karena ketercampakan hati yang tersakiti

Dalam perenungan, Krikil-krikil cinta
Cikarang 12 January 2008 15:45
Erwin Arianto

Anda Dan Sang Pencipta


Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang dan selalu
memikirkandiri sendiri,namun demikian ... ampunilah mereka.

Bila anda baik hati, orang mungkin menuduh anda egois, atau
punya mau, namun demikian ... tetaplah berbuat baik.

Bila anda sukses, anda akan menemui teman-teman yang tidak
bersahabat, dan musuh-musuh sejati anda, namun demikian ...
teruskan kesuksesan anda.

Bila anda jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu anda;
namun demikian ... tetaplah jujur dan tulus hati.

Hasil karya anda selama bertahun-tahun dapat dihancurkan orang
dalamsemalam; namun demikian ... tetaplah berkarya.

Bila anda menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada
yang iri; namun demikian ... syukurilah kebahagiaan anda.

Kebaikan anda hari ini gampang sering dilupakan orang;
namun demikian ... teruslah berbuat kebaikan.

Berikanlah yang terbaik dari anda dan itu pun tidak akan
pernah memuaskanorang, namun demikian... tetaplah memberi
yang terbaik.

Pada akhirnya ....

Perkaranya adalah antara anda dan Sang Pencipta....
dan bukan antara anda dan mereka.

Tetaplah Bersemangat.


Seringkali situasi berjalan tak sesuai kehendak. Atau
mungkin meninggalkan anda. Mulai dari, patah Hati, promosi terhambat, usulan
ditolak, hingga hal sepele: data komputer rusak. Semua itu
bisa jadi mengecewakan dan getir. Anda dipersilakan
memilih sikap apa pun yang anda mau, namun jangan sampai
kehilangan semangat. Saat anda memilih untuk tetap semangat dan
positif, sesungguhnya pilihan itu tak banyak. Pertahankan semangat
anda meski situasi sulit dan tidak memihak anda.

Percayalah, anda takkan sanggup kecewa selama dua puluh
empat jam terus-menerus. Pada saatnya semangat anda menemukan
harapan baru. Tetaplah optimis untuk mengerjakan segala
sesuatunya. Kesulitan itu hanya sementara datang untuk pergi.
Janganlah kehilangan antusiasme dan semangat, karena itulah pegangan
yang kokoh. Semangat adalah milik anda yang hakiki.
Bukankah semangat adalah kata lain dari "spirit"? Sedangkan
"spirit" adalah roh dan jiwa anda.

Meraih sesuatu bukanlah hal yang terbatas pada pekerjaan
tangan. Bila anda mau meraih dengan seluruh yang anda miliki,
tidak ada hal yang tidak tercapai.

Railah dengan kaki. Bila sesuatu saat ini tidak tergapai,
bergeraklah, hingga hal itu dalam jangkauan. Bergeraklah
menuju tujuan, ketimbang menunggu tujuan anda bergerak
kepada anda.

Raihlah dengan pikiran. Visualisasikan tujuan anda. Lihatlah
dengan jelas dalam pikiran anda, dan anda akan mulai bisa
menggapai. Gunakan daya pikir anda untuk mengembangkan
rencana realistis dan perencanaan tindakan.

Raihlah dengan imajinasi. Jadilah kreatif dalam menggapai.
Selalu ada banyak cara dalam mencapai tiap tujuan. Gunakan
imajinasi anda untuk bekerja dan mengembangkan segala peluang.
Bila satu jalur terhalang, bayangkan selusin alternatif dan
ikuti yang paling berpeluang.

Raihlah dengan semangat. Rasakan kegembiraan pada setiap
saat kehidupan dan anda akan mengembangkan dalam diri sendiri,
kesadaran akan pemenuhan. Sedemikian banyak hal yang bisa
anda raih bila anda secara tulus bersyukur atas hal-hal
yang telah anda miliki.

Depresi


Apa yang menyebabkan kita sampai menderita depresi? Sejauh depresi itu
diartikan sebagai sebuah kondisi batin yang tertekan dalam waktu panjang
(stress berkelanjutan) dan mengakibatkan hilangnya harapan hidup, makna
hidup, motivasi berprestasi, dan kepercayaan-diri (losing mood and
confidence), tentu saja sebab-sebabnya banyak. Namanya juga orang hidup.
Realitas kehidupan ini terkadang lebih kejam dari kekejaman yang sanggup
kita bayangkan.

Meski kita ingin segera dapat mengatasi depresi, tetapi tak jarang kita
malah mempraktekkan hal-hal yang memperparah depresi itu. Ini antara lain
bisa dijabarkan sebagai berikut:

1. Hanya mencari-cari tip, saran atau tehnik yang jitu untuk
mengatasi depresi. Tip dari buku, saran dan tehnik dari orang lain itu
sangat kita butuhkan tetapi posisinya di sini bukan sebagai penentu,
melainkan sebagai pembantu (bantuan. Kita membutuhkan semua itu tetapi tidak
boleh mengandalkan pada semuanya. Artinya, tip dan saran itu akan berguna
ketika kita dalam keadaan sedang berusaha untuk mengatasi depresi dan tidak
berguna kalau kita duduk dan diam saja.

2. Tidak percaya, menolak atau skeptis terhadap saran, pendapat atau
bantuan orang lain. Ini adalah bentuk padanan yang ekstrim dari yang
pertama. Menutup diri, menutup-nutupi, melecehkan semua orang atau menjauhi
orang kerapkali justru akan membuat kita semakin 'depressed' dengan keadaan
kita.

3. Hanya menyalahkan keadaan atau orang. Mungkin saja yang membuat
kita depresi itu adalah dunia ini yang telalu kejam atau orang lain. Tetapi
akan malah berbahaya kalau yang kita ingat dan yang kita lakukan adalah
hanya mengutuk dunia dan mengutuk orang lain. Harus ada inisiatif dari dalam
diri kita untuk mengobati diri sendiri.

4. Kurang kreatif dalam menemukan cara atau terlalu "taat" pada
rutinitas yang biasa-biasa. Ini juga bisa membuat depresi itu makin
mendalam. Ada saran agar kita membagi aktivitas menjadi tiga: a) aktivitas
positif yang wajib, b) aktivitas yang untuk fun atau pleasurable, dan c)
aktivitas yang untuk menabur kebajikan pada orang lain seperti membantu atau
menyambung hubungan.

5. Membiarkan munculnya definisi diri negatif, misalnya saja: saya
sudah tidak punya apa-apa lagi, saya muak melihat diri saya, hidup saya
sudah hancur dan tidak bisa diperbaiki lagi, dan seterusnya. Ini adalah
definisi atau kesimpulan atau label tentang diri sendiri yang kita buat
sendiri. Jika ini terus berlanjut akan mempersulit upaya recovery.

6. Menolak realitas dengan cara yang merugikan. Realitas itu kalau
ditolak dengan tujuan menolak yang asal menolak (denial), ini akan
memperparah pertengkaran yang membuat depresi itu makin mencengkeram. Tetapi
bila kita terima dengan pasrah dan kalah (larut dan hanyut), ini juga tidak
menyembuhkan. Yang diharapkan adalah menerima untuk memperbaiki. Seperti
yang ditulis Dr. Felice Leonardo Buscaglia, " Trauma yang abadi di adalah
penderitaan yang tidak diikuti dengan perbaikan."

7. Menganut paham perfeksionis yang tidak rasional. Dari pengalaman
sejumlah ahli dalam menangai penderita depresi, konon yang menghambat upaya
recovery adalah ketika seseorang berpikir bahwa dia harus bebas dari depresi
seketika itu dan langsung, tidak usah repot-repot. Mengatasi depresi butuh
proses yang berkelanjutan, dan jika kita menolak proses itu bukan malah
cepat tetapi malah semakin lama.

Tujuh hal di atas dapat kita gunakan untuk menjelaskan realitas di mana ada
orang yang semakin buruk langkahnya, makin buruk hubungannya dan makin buruk
caranya dalam menghadapi hidup saat depresi. Anda mungkin punya teman,
keluarga atau tetangga yang malah semakin tertutup, semakin tidak persuasif,
semakin tidak bijak, semakin sempit, semakin tertutup dan sejumlah "semakin"
yang negatif lainnya.

Tetapi ada juga sekelompok orang yang mulai menunjukkan bukti-bukti
perbaikan diri, perbaikan hubungan dan perbaikan cara dalam menghadapi
realitas. Semakin jelas langkah yang ditempuh, semakin open dan bijak,
semakin bisa memilih orang, semakin ramah, semakin soleh hidupnya, dan
seterusnya. Sebisa mungkin kita perlu berjuang untuk menjadi manusia
kelompok kedua.

Mengatasi Depresi

Secara umum, agenda mengatasi Depresi itu bisa kita buat berdasarkan
poin-poin berikut ini:

1. Membangun citra diri positif

Citra diri berasal dari bagaimana kita menyimpulkan diri sendiri atau
beropini tentang diri sendiri. Yang positif membuahkan citra positif. Untuk
membangun yang positif ini diperlukan tiga hal:

¡Ã¸ Anda perlu menciptkan definisi, opini atau kesimpulan yang
positif

¡Ã¸ Anda perlu melawan munculnya opini, definisi atau kesimpulan
negatif dengan cara menghentikan, mengganti atau membatalkan

¡Ã¸ Anda perlu menciptakan alasan-alasan faktual, bukti nyata untuk
mendukung kesimpulan positif yang Anda ciptakan

Sedikit tentang alasan faktual itu, saya ingin memberi contoh misalnya saja
Anda berkesimpulan bahwa hidup Anda memang masih bermakna (untuk diri
sendiri dan untuk orang lain). Kesimpulan ini lebih positif ketimbang Anda
punya kesimpulan yang sebaliknya. Tetapi jika yang Anda lakukan hanya
sebatas merasa atau menyimpulkan (tanpa diiringi dengan perbuatan dan hasil
atau pembuktian bertahap), lama kelamaan kesimpulan Anda ini akan kalah oleh
fakta yang ada tentang diri Anda. Jangan pernah berpikir bahwa perbaikan
diri itu bisa ditempuh dengan cara tidak melakukan sesuatu. Forget it.

2. Menjalankan agenda perbaikan berkelanjutan yang realistis

Kesalahan kita saat terkena depresi adalah: kita hanya merasakan bagaimana
depresi itu tetapi kurang berpikir tentang apa saja yang masih bisa kita
lakukan untuk memperbaiki diri di masa depan. Kita tenggelam ke dalam masa
lalu yang buruk dan lupa meng-imajinasi-kan masa depan yang lebih bagus.
Padahal, masa lalu itu sudah tidak bisa diubah. Padahal, masa depan itu
masih "open" buat kita. Agar ini tidak terjadi, Anda boleh memilih agenda
perbaikan di bawah ini:

¡Ã¸ Anda merencanakan program atau jadwal tentang apa yang perlu anda
lakukan
dan apa yang perlu Anda hindari agar hidup Anda menjadi lebih bagus di hari
esok berdasarkan keadaan Anda.

¡Ã¸ Anda mencanangkan target yang benar-benar ingin Anda raih sebagai
bukti
adanya perbaikan dalam diri Anda, misalnya mendapatkan pekerjaan,
mendapatkan orang yang lebih bagus, mendapatkan tempat yang lebih bagus, dan
seterusnya.

¡Ã¸ Anda merumuskan tujuan jangka pendek atau panjang yang ingin Anda
wujudkan, seperti misalnya menyelesaikan kuliah, meningkatkan penguasaan
bidang, menambah pengetahuan atau skill, dan lain-lain

Tiga hal di atas perlu dilakukan dengan catatan harus realistis: bisa
dilakukan dari mulai hari ini, dengan menggunakan sumber daya yang sudah
ada, dan dari lokasi hidup di mana Anda saat ini berada. Hindari membuat
program atau target yang "mengkhayal" atau hanya berfantasi atau terlalu
tinggi sehingga tidak bisa dilakukan dan tidak bisa diraih.

3.Menggunakan ketidakpuasan

Saat depresi, pasti kita tidak puas dengan hidup kita. Ini bisa positif dan
bisa negatif, tergantung bagaimana kita menggunakan. Bagaimana supaya bisa
positif? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan ketidakpuasan itu
sebagai dorongan / motivasi unntuk melakukan sesuatu (menjalankan program,
meraih target atau tujuan). Anda bisa menggunakan ketidakpuasan atas masa
lalu dan hari ini sebagai pemacu untuk memperbaiki atau mengubah hari esok.
Jika PHK telah membuat Anda depresi, jadikan itu sebagai motivasi untuk
memperluas jaringan, memperbaiki skill, membangun karakter yang lebih
positif, dan seterusnya. Ini jauh lebih positif ketimbang kita hanya
merasakan depresi, mengasihani diri sendiri dan menyalahkan orang lain.

4. Memperbaiki / memperluas hubungan

Wilayah hubungan yang perlu diperbaiki adalah: a) hubungan dengan diri
sendiri: control diri, meditasi, dialog diri, dll, b) hubungan dengan orang
lain dan c) hubungan dengan Tuhan (meningkatkan iman). Memperbaiki hubungan
dengan diri sendiri akan membuat kita cepat mengontrol atau menarik diri
dari keadaan yang tidak menguntungkan kita. Kalau kita sadar bahwa kita
sedang depresi dan sadar bahwa kita harus segera mengambil tindakan,
tentunya ini akan beda persoalannya.

Memperbaiki hubungan dengan manusia akan membantu usaha yang kita lakukan
dalam mengatasi depresi. Kita tetap harus ingat bahwa manusia itu bisa
digolongkan menjadi dua: a) ada manusia yang menjadi sumber depresi buat
kita, dan b) ada manusia yang menjadi bantuan solusi atas depresi. Yang kita
butuhkan (sebanyak-banyaknya) adalah manusia kelompok kedua. Jangan sampai
kita menjauhi semua manusia, trauma kepada semua manusia, atau tidak percaya
pada semua manusia.

Bagaimana memperbaiki hubungan dengan Tuhan? Ada banyak cara untuk
memperbaikinya, antara lain: a) meningkatkan iman, b) menjalankan ajaran
agama yang kita pilih (formal dan non-formal) sampai benar-benar kita merasa
dan meyakini ada semacam "kebersamaan". Kebersamaan di sini bukan
kebersamaan yang "halusinasi" (tidak berdasar dan tidak berefek), tetapi
kebersamaan yang mendorong kita untuk melakukan hal positif dan menghindari
hal negatif. Kebersamaan seperti ini akan memperkuat dan mencerahkan.

5. Mengganti paham "perfection" menjadi "excellence"

Dengan bahasa yang sederhana dapat dijelaskan bahwa perfection adalah
menuntut kesempurnaan (dari orang lain, dari diri sendiri dan dari dunia
ini). Sementara, excellence adalah mengusahakan kesempurnaan secara
bertahap, perbaikan berkelanjutan. Perfection lebih dekat pada keyakinan
yang tidak rasional. Keyakinan seperti ini lebih mudah terkena depresi pada
saat kita ingin mengatasi depresi, misalnya saja kita tidak mau gagal lagi
(kemungkinan untuk gagal itu selalu ada), kita anti toleransi terhadap
kelemahan orang lain (semua orang punya kelemahan), dan seterusnya.

Menurut Susan Dunn, MA, (When Perfect Isn't Good Enough, www.selfgrowth.com,
perfeksionis dapat mengakibatkan hal-hal buruk yang antara lain adalah: a)
dapat mengantarkan kita pada isolasi diri, b)dapat mengantarkan kita menjadi
orang yang takut menghadapi resiko hidup, c) dapat mengantarkan kita pada
kesulitan dalam membuat keputusan atau sasaran hidup yang tepat, d) dapat
mengantarkan kita pada kesalahan dalam menilai diri (overestimate), e) dapat
mengantarkan kita menjadi orang kerdil yang sulit mempercayai orang lain.D

Cinta karena Allah


Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya
tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan
tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih
emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga,
derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu
melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah
dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang
sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila,
orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut
oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah
para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang
begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan
manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh
lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi
segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam
beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di
jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan
mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa
ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara,
menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi
mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah,
tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang
dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya
pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat
dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat
Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu
langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya
dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di
saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah
sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin
melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti,
namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran
cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk
terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut,
jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah,
tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang
hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta
dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di
akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia,
Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana
ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan
salah satu penyebab do'a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih
menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun
melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do'a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki
sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do'a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah,
sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara
dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak
terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud,
sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu.
Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena
disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku
kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada
hambanya yang beriman¡Ã„

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita,
agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak
bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita
membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah,
agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban
untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang
perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu
berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti
qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur'an dan haus akan ilmu. Sedangkan
kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah,
dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan
nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai
cinta dan keridhaan-Nya.

Dalam menghirup nafas kehidupan


Re: [Sarikata.com] Bls: Jangan Menyalahkan Cinta
Dalam menghirup nafas kehidupan

siapa yang mengirimimu hidup
sedang pengetahuanku hanya antara mula kini dan nanti
Siapa Yang Memberi mu Cinta
Hanya Tuhan Yang Memahami semua

perjalanan tanpa sapa merayap di tanah tandas
Kita yang terlahir, hidup dalam cinta
Kita yang selalu mencari makna cinta
Kita yang selalu bertanya tentang cinta yang kandas

Kita semakian menua
Tetap tidak bisa mengerti bagaimana cinta bisa ada
Apakah karena asmara
Atau hanya sebuah nafsu belaka

Dalam menghirup nafas kehidupan
di sana menggurat garis mimpi
membaca paras yang piatu di mulut-mulut terpasung serapah
Akan Suatu cinta yang hadir dan usah

dan di pintu tunggu
kita hanya bisa terdiam dan membisu
Berteman dengan harap Menunggu cinta itu hendak mengetuk dan bertamu
atau terdiam termangu ketika cinta itu berlalu

Kita hanya mahluk
Yang selalu patuh dan tunduk
Kepada Sang Maha Kuasa
Yang telah menggariskan semua


Tetap tidak bisa memahami hubungan, Hidup, Cinta, dan Takdir.
Depok, 7 January 2007
Erwin Arianto

pernah pada suatu Waktu,


pernah pada suatu Waktu,
aku berjalan melawan arah angin menderu
aku mencarimu, membawa sendu kudekap rapat
dalam asa tebalku. aku ingin memberikannya padamu,

angin mungkin menghempasku dalam deru yang menggebu
Kini terus membayangkanmu sedang menungguku
Menunggu waktu yang tak hanya semu
teringat sepasang purnama di langit-langit matamu

menangis dalam pelukmu,
merasakan usapan hangat di Pipiku.
terurai rambut ikalmu membuat syahdu
Sosok mungilmu membias rasa kala itu

entah masa lalu ku atau kau
yang menangis sesenggukan di pelukku
Aku yang terus menanti walau itu tak berarti
Kembali meneta hati untuk seorang bidadari


Dalam perenunganku, Kembali Mencoba menulis
Depok 5 January 2007
Erwin Arianto

Selalu sekantung rindu


Selalu sekantung rindu
kukirimkan oleh ku untukmu
Rindu yang kukemas dalam keinginan satu
Satu Yang selalu diam dan membatu

Kini tumpah ruah segala kisah
kusampaikan dalam monolog bisu
tanpa air mata kesedihan tak bertuah
hanya hening di hela nafas membelenggu

tapi Angin ini masih setia
meski cinta meringkuk di nebula fana
ia tetap berjaga sampai sinar terakhirnya
Akan terjaga sampai akhir nafasnya

dan aku bermeminta, jika ini mimpi indah,
jangan pernah ijinkan pagi datang membangunkanku.
biarkan ku terbuai di kawah Mimpi cinta
di atas awan tanpa membelenggu rasa bersanding Duka

Dalam perenunganku, mencoba menulis aja
Depok 5 January 2007
Erwin Arianto

Senin, 07 Januari 2008

Mengatasi Kesulitan Bergaul


Mengatasi Kesulitan Bergaul

Banyak sahabat mengatakan Dari sekian masalah yang harus kita hadapi dalam
hidup ini, kesulitan dalam bergaul adalah salah satunya.
Bagi yang kebetulan sedang menghadapi masalah ini, mungkin ada dua hal yang
perlu diperhatikan dalam mengatasi masalah ini:

1. pergaulan itu erat kaitannya dengan kemampuan. Kemampuan di sini artinya
bukan hasil bawaan dari lahir tetapi merupakan kapabilitas yang diraih dari
usaha dalam mengembangkan diri (developmental process). Jadi, apapun
kepribadian anda, pada dasarnya anda punya kesempatan yang sama untuk
bergaul seperti juga orang lain yang punya model kepribadian lain

Sah-sah saja kita menyimpulkan, misalanya saja: saya orangnya termasuk
Melankolis yang introvert, pemikir dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk
Sanguinis yang ekstrovert, suka ngomong dan optimis. Saya orangnya termasuk
Phlegmatis yang introvert, pengamat dan pesimis. Dia kan orangnya termasuk
Koleris yang ekstrovert pelaku dan optimis. Dan bla, bla, bla lainnya.

Tetapi ada satu hal yang perlu diingat bahwa dunia ini tidak peduli dengan
apakah kita termasuk orang berkepribadian ini dan itu. Dunia ini hanya tahu
satu hal: kalau kita mengalami kesusahan bergaul, hidup kita juga mengalami
kesusahan yang tidak kita inginkan. Titik. Ini adalah sebuah dalil mengapa
kita perlu mengembangkan potensi yang mendukung perbaikan kemampuan kita
dalam bergaul, terlepas apapun model kepribadian kita.

Sejumlah istilah ilmiah yang bisa kita temukan dalam buku-buku kepribadian
itu mestinya kita gunakan untuk melihat sisi plus-minus agar kita bisa
mengembangkan diri sejati kita (bukan jadi seperti orang lain). Sebab,
apapun model kepribadian kita pasti ada sisi plus yang perlu kita kembangkan
untuk memperbaiki hidup dan pasti pula ada sisi minus yang perlu kita
kontrol agar tidak sampai merugikan atau membahayakan.

2. Pergaulan itu tidak identik dengan banyak ngomong atau sedikit ngomong,
tidak identik dengan apakah anda seorang pendiam atau tidak pendiam. Prinsip
yang berlaku dalam pergaulan adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan
orang lain (to build) dan bagaimana kita menjaga hubungan itu (to
maintain). Karenanya, jangan heran bila menjumpai ada orang yang banyak
ngomong tetapi pergaulannya sempit dan jangan heran pula bila melihat ada
orang yang sedikit ngomong tetapi pergaulannya luas.

Sekali lagi perlu kita yakinkan pada diri sendiri bahwa bergaul adalah
bagian penting dari ketrampilan hidup. Kita semua sudah tahu bahwa di dunia
ini pasti tidak ada buku atau perpustakaan yang bisa mengungkap manfaat
pergaulan karena saking banyaknya manfaat itu.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah kesulitan
bergaul ini, antara lain:

1. Melatih kepedulian

Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam dari mulai yang paling ringan bisa
kita lakukan sampai ke yang paling berat. Ini misalnya adalah showing
interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain, bisa diajak
berbicara tentang apa yang penting menurut orang lain, memberikan alasan
pada orang lain bahwa Anda tidak berada di pulau yang berbeda dengan mereka,
dan seterusnya. Di sini berarti Anda perlu meningkatkan wawasan yang terkait
dengan beberapa topik utama di lingkungan Anda.

Meskipun showing interest itu gratis tetapi kalau untuk kepentingan
mengatasi masalah kesulitan bergaul, biasanya berperan sangat penting. Untuk
selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya melibatkan
diri pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang
bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan pada orang lain yang membutuhkan
anda, dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model
kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul
yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada
topik atau hal yang menarik buat orang lain. Kita merasa hidup di pulau yang
jauh dengan orang lain.

2. Fokuskan pada pengembangan dialog dan suasana

Seperti yang sudah kita bahas di muka, terlalu memikirkan diri sendiri dan
terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung,
ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuskan pada suasana, topik
pembicaraan, dan kehangatan dialog. Bagaimana caranya? Di antaranya adalah:
a) mengajukan pertanyaan yang bisa kita pelajari dengan menggunakan kaidah
5W1H (what, where, who, why, when, dan how), b) mendengarkan dan
mengungkapkan, c) memunculkan humor atau guyonan yang mendukung dan sesuai
kebutuhan.

3. Menghormati "privay" orang lain

Ada beberapa hal tentang orang lain yang membuatnya akan lebih suka kalau
kita ketahui, tetapi juga ada beberapa hal tentang orang lain yang akan
membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui. Hal-hal tentang orang lain yang
membuatnya tidak nyaman kalau kita ketahui inilah yang saya maksudkan dengan
privacy. Biasanya yang kedua ini adalah masalah-masalah yang sangat pribadi.

Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah
wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di
mana, dst), kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang yang dekat,
pacarnya siapa, musuhnya siapa, dst), dan ketiga adalah wilayah pribadi
(tidak ingin diketahui oleh siapapun kecuali dirinya atau suami-istrinya).
Untuk kepentingan kelancaran bergaul, akan lebih OK kalau kita memfokuskan
diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk
diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain
merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi)

4. Lihat orang lain yang lebih berhasil

Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan, (playing
the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena
seni, maka gayanya berbeda-beda dan ini tidak terkait dengan apakah anda
orang yang tipenya banyak ngomong atau sedikit ngomong. Dan, dalam seni
permainan, biasanya ada dua hal yang mendasar, yaitu: a) bagaimana anda
mengontrol emosi, b) bagaimana anda mengimbangi emosi orang lain.

Dua hal ini memang agak sulit kalau dijelaskan dengan kata-kata. Akan lebih
cepat bisa anda pahami dengan melihat bagaimana orang lain yang secara
prestasi di atas Anda menjaga hubungan. Mereka yang telah berhasil menjaga
hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya sudah memiliki kematangan emosi yang
lebih bagus. Ini bukan berarti mereka tidak pernah konflik, gap, berbeda
pendapat dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana
bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan
diam, dengan bicara, dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan
lain-lain.

Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaiman orang tua kita yang
telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan dalam membina keluarga. Secara
umum bisa kita lihat bahwa kecanggihannya dalam memainkan emosi terletak
pada kemampuannya untuk tidak "meng-ekstrim-kan" sesuatu yang berpotensi
akan mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang
perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait
dengan pengalaman hidup (life experiencing).

5. Tingkatkan prestasi Anda

Ini adalah kunci untuk mengatasi masalah-masalah kejiwaan umum itu. Semakin
banyak hal-hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, maka
semakin baguslah Anda merasakan diri anda. Bagaimana kita merasakan diri
kita akan terkait dengan bagaimana kita berhadapan dengan orang lain. Karena
itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya
perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, keadaan atau Tuhan)
tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan
konstruktif.

Kamis, 03 Januari 2008

Dicari yang Berpengalaman


Dicari yang Berpengalaman

Renungan acara morning briefing kali ini berasal dari sebuah ide yang
datangnya dari sebuah iklan tentang lowongan pekerjaan di beberapa surat
kabar yang sepertinya sudah sering kita baca bersama dimana ada tertulis
salah satu bunyi syaratnya adalah Dicari yang Berpengalaman. hati kita
tergerak untuk menguraikan bagian tulisn tersebut sesuai dengan thema utama
yang akan kita sharingkan dalam acara pagi ini yaitu; Dicari Yang
Berpengalaman.

Supaya kita menjadi orang pengalaman. Karena kalau kita renungkan kata
berpengalaman itu sesuatu yang amat sangat penting. Kenapa penting! Sebab
bila karyawan di dalam perusahan semuanya memiliki pengalaman yang hebat
maka perusahaan juga bisa hebat dan kuat.

Tetapi sebaliknya bila semua karyawan pengalamannya hancur-hancuran maka
perusahaan juga bisa menjadi berantakan, oleh karena itu pengalaman adalah
penting dan sungguh sangat penting Semua orang rindu disebut sebagai orang
yang berpengalaman. Semua perusahaan rindu memiliki karyawan yang
berpengalaman sebab itu penting Nah.. selain persyaratan berupa latar
belakang dan pendidikan, ternyata pengalaman dalam disiplin ilmu kreatifitas
bisa digambarkan atau diibaratkan bagai seluas bidang tanah yang subur yang
siap ditanami dengan bibit yang unggul.

Sehingga muncul tunas muda dan secara cepat tunas itu, berubah menjadi
batang yang bercabang-cabang kemudian tumbuh daun-daunan dan kemudian
berbunga yang pada akhirnya bisa berbuah lebat dan buahnya tetap. Sehingga
sampai biji buah tsb siap ditanam kembali dan bisa berbuah lagi dengan hasil
yang berlipat ganda. Maka sekali lagi bisa dikatakan bahwa;pengalaman itu
adalah sesuatu hal yang sangat penting. Hal ini perlu disampaikan dalam
acara morning briefing kali ini.

Ada sebuah ILUSTRASI;zaman dulu kala hidup seorang nabi yang memiliki sebuah
mantera untuk menghidupkan tulang-tulang orang mati. Murid-muridnya
berkali-kali meminta agar sang nabi itu, memberikan rahasia mantera tsb
kepada mereka.

Tetapi nabi itu selalu menjawab Sabarlah,..kamu kan,..perlu pengalaman lebih
dulu. Kamu perlu belajar bijak dari pengalaman. Tunggulah sampai kamu
benar-benar menjadi matang. Toh pada akhirnya rahasia mantera itu pasti akan
saya berikan kepada kalian." Namun demikian para murid itu, tetap saja
mendesaknya dan mereka secara terus menerus mendesak nabi itu, dengan tidak
sabar.

Pada akhirnya dengan berat hati dan terpaksa.! Nabi itu memberikan rahasia
mantera yang mereka minta itu. Maka di saat itu juga hati para murid menjadi
terasa senang dan wajahnya tampak bergembira. Dan seketika itu juga, mereka
meninggalkan sang nabi.

Karena mereka ingin mempraktekan dan mencoba keampuhan mantera yang baru
saja diterimanya itu. Di perjalanan mereka melihat ada beberapa batang
tulang yang berserakan. Tanpa pikir panjang mereka berkata. "Mari kita coba
sekarang.!" Lalu mereka menggunakan mantera itu. Dan apa yang bakal
terjadi.?

Tulang-tulang itu mulai bergerak. Mantera itu benar-benar ampuh.! Dengan
mata terbelalak mereka melihat bahwa; tulang-tulang itu mulai menjadi
kerangka yang ditumbuhi daging. Ternyata kerangka itu berubah menjadi seekor
serigala. Serigala yang hidup dengan mata yang liar dan perangai yang
beringas serta menakutkan.!

Murid murid itu lari ketakutan. Tetapi mereka dikejar serigala itu. Mereka
diterkam. Dan pada akhirnya mereka tewas dengan tubuh yang terkoyak-koyak.
Nah dari kisah tersebut dapat disimpulkan bahwa; kepandaian dan kekuasaan
seseorang belum tentu merupakan segala-galanya.

Orang-orang yang pandai dan berkuasa belum tentu bisa bersikap bijak dalam
menggunakan kepandaian dan kekuasaannya. Sebab mereka belum berpengalaman.
Tetapi apakah arti sesungguhnya sebuah pengalaman.?

Disini perlunya dikisahkan bahwa; ada dua orang manajer di-suatu perusahaan
yang sama. Sebut saja manajer A dan manajer B dalam kisah ini dikatakan
bahwa; manajer A sudah sepuluh tahun bekerja, sedangkan manajer B baru lima
tahun bekerja. Siapa yang lebih berpengalman. ?? Apakah manajer A.?? Belum
tentu.!

Kedua manajer itu setiap tahun tugasnya adalah memimpin dan mengelola
perusahaan dimana mereka bekerja secara tekun dan rajin. Manajer A dan
manajer B. Telah berkali-kali dapat menyelesaikan semua permasalahan secara
serius dan konsentrasi ketika perusahaan atau beberapa anak buahnya sedang
menghadapi kesulitan besar dilapangan. Tetapi manajer A pada saat memberikan
beberapa alternatif untuk mencari solusi selalu tetap menggunakan pola lama
dan cara yang sama, begitu juga cakupan, urutan dan sistemnya selalu itu-itu
saja. Jadi sama sekali tidak ada perubahan. Sehingga hasilnya medioker
(pas-pasan) kurang efisien dan efektif serta tidak produktif.

Namun tidak demikian halnya yang telah dilakukan oleh manajer B. Dimana cara
kerja dia sangatlah berbeda. Karena pada saat dia memberikan alternatif
untuk mencari solusi pada masalah pekerjaan yang sedang dialami oleh anak
buahnya. Ternyata dia sudah menggunakan lima macam pendekatan dengan sistem
yang berbeda. Dia selalu membandingkan dan menilai kelima macam pendekatan
pada sistem yang berbeda tersebut, sebelum memecahkan setiap masalah yang
terjadi di dalam lingkup pekerjaannya. Dan semua perubahan selalu
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Dia orangnya tidak
segan-segan mau keluar dari norma, sikap maupun perilakunya selalu dinamis.

Dia memiliki kemauan yang keras untuk terus menerus belajar dan selalu
berusaha untuk melakukan adaptasi terhadap semua lingkungan dimana dia
sedang berada. Maka hasil akhirnya benar-benar excelence sehingga nilainya
jauh lebih efektif dan efisien serta produktif jika dibandingkan dengan
hasil karya manajer A tsb. Nah.! siapakah kira-kira yang lebih
berpengalaman. ? Jelas dalam hal ini yang lebih berpengalaman adalah manajer
B walaupun masa kerjanya lebih singkat.

Jadi Pengalaman belum tentu identik dengan lama atau panjangnya masa kerja
seseorang. Untuk itu perlu diingat bahwa pengalaman lebih dari sekedar
mengalami sesuatu. Maka jangan salah sangka bahwa; apa yang kita lihat, kita
dengar atau kita kerjakan, belum tentu menjadi pengalaman. Jadi apa yang
kita kerjakan baru menjadi pengalaman kalau kita kelak' bisa memanfaatkan
kesalahan ataupun keberhasilan kita untuk pekerjaan kita selanjutnya.

Sebab kualitas sebuah pengalaman dapat diukur secara intensitas ketika
maksud dan tujuan dapat diuraikan secara jelas dimuka dan dimengerti. Serta
kemampuan kita untuk menarik pelajaran secara intens yaitu; lebih dalam,
lebih hebat, lebih padat dan berarah dari pengalaman itu sendiri.

Ada pakar pendidikan yang bernama Jhon Dewey ketika dia wafat usianya sudah
mencapai 93 Tahun (1859-1952) Dia selama hidupnya telah berhasil menulis
buku dengan judul EXPERIENCE and EDUCATION salah satu isi di dalam karya
tulisannya mengatakan bahwa; Cara belajar yang paling baik adalah belajar
dari pengalaman. Bukan pengalaman dalam arti lebih dari sekedar mengalami
sesuatu. Melainkan kita harus bertanya dalam hati nurani, apa yang dapat aku
pelajari dari apa yang pernah aku alami apa kelemahanku, apa kekuatanku, apa
yang perlu diperbaiki, apa yang perlu dirubah, apa yang sudah diperoleh bagi
orang banyak dari semuanya ini.??

Pengalaman baru bisa disebut pengalaman kalau apa yang dialami itu diuji
secara kritis. Untuk itu, dibutuhkan sikap jujur terhadap diri sendiri dan
mau mengakui kebodohan diri kita sendiri, serta yang terpenting kita mau
mendengar saran yang diberikan oleh orang lain. Sebab orang yang cepat
berpuas diri biasanya miskin pengalaman, walaupun apa yang dialami banyak.

Untuk itu agar kita bisa disebut sebagai orang yang berpengalaman. Maka
pertama kali yang harus kita lakukan dalam pekerjan kita sehari-hari adalah;
pentingnya belajar untuk bisa menjunjung tinggi standard mutu pekerjaan dan
etika profesi.

Sehingga dengan demikian secara otomatis kehidupan kita pasti berubah
menjadi bermutu atau berkualitas. Sebab kehidupan yang bermutu dan
berkualitas bisa menghasilkan pengalaman. Pengalaman bisa menghasilkan sikap
yang bijak.

Pengalaman bisa menjadikan orang lebih bersikap hati-hati dan bisa
mempertimbangkan segala sesuatu secara tenang dan matang. Dia melihat
persoalan bukan hanya dari satu perspektif saja atau dari kepentingan diri
sendiri, melainkan dari berbagai perspektif atau dari kepentingan orang
banyak. Dan untuk bisa jalan terus dia tidak begitu saja berjalan ngawur
melangkah maju kedepan lalu akhirnya malah kena celaka. Jika perlu dia juga
bersedia berhenti sejenak dan menepi atau malah bersembunyi ketika melihat
malapetaka akan datang.

Intinya selain memiliki self starter yang pasti diapun juga memiliki daya
nalar yang tinggi. Sekali lagi dikatakan bahwa; pandai dan berkuasa belum
tentu panya arti bijak dan berpengalaman. Murid-murid Nabi tadi sudah pandai
dan berkuasa karena mereka mempunyai mantera yang mampu menghidupkan kembali
tulang. Akan tetapi karena sikap mereka terburu nafsu ketika menggunakan
kepandaian dan kekuasaannya.

Maka tulang-tulang yang mereka hidupkan ternyata adalah tulang serigala.
Mereka coba menghidupkan sesuatu yang kemudian malah mematikan mereka
sendiri. Mereka sudah mempunyai kepandaian dan kekuasaan. Tetapi mereka
belum mempunyai sifat bijak dan pengalaman.

Untuk itu esensi yang perlu disampaikan dalam renungan pagi hari ini adalah:
Justru sebab dari akibat atas kepandaian kita selama ini. Maka hingga sampai
dengan sekarang ini kita telah diberikan suatu kepercayaan oleh perusahaan
dimana kita berkarya. untuk memegang posisi dan kekuasan tertentu. Maka yang
perlu diingat adalah; janganlah sampai kita terburu nafsu atau menjadi
sombong dan takebur seperti yang baru saja dilakukan oleh para murid nabi
tadi.

Yang pada akhirnya bisa merugikan diri kita sendiri. Untuk itu hendaknya
kita bisa menjadi orang yang bijak. Karena orang pandai kalah dengan orang
yang cerdik sedangkan orang cerdik kalah dengan orang yang bijak.

Oleh karena itu agar kita nantinya bisa menjadi orang yang bijak. Maka
perlunya belajar dari pengalaman. Sehingga pada saat kita sedang menjalani
kehidupan beragama, berkarya dan bermasyarakat. Benar-benar telah memiliki
sifat yang bijak dan pengalaman.

Namun demikian perlu kita sadari bahwa; dalam diri setiap orang itu yang
pasti mempunyai keterbatasan, tetapi demi kemajuan kita tidak boleh dibatasi
oleh keterbatasan itu sendiri. Maka mulai sekarang bangunlah kemampuan kita
diatas kemampuan.

Seperti sikap manajer B yang telah dicontohkan tadi. Untuk itu jangan cepat
berpuas diri jadilah orang pandai dengan cara bergaul dan belajar dengan
orang-orang berilmu atau ahli. Untuk itu jangan malu-malu belajar sambil
bertanya kepada orang-orang yang pandai. Seperti kata pepatah lama bahwa;
Orang kaya tempat meminta dan orang pandai tempat bertanya.

Maka sudah dapat dipastikan bahwa; kehidupan kita kelak di-kemudian hari
dapat diharapkan akan tampak jauh lebih sukses karena telah memiliki sifat
bijak dan pengalaman. Namun dari semua kemampuan yang kita pelajari. Yang
terpenting adalah semangat dan kemauan untuk belajar agar bisa berubah dan
berbuah serta berlipaat ganda.

Demikianlah renungan singkat ini disampaikan semoga bermanfaat untuk merubah
diri kita menjadi orang yang bijak dan berpengalaman

Menjadi Wanita


Menjadi Wanita
Jika setiap manusia yang dilahirkan ke dunia diberi pilihan untuk memilih,
menjadi laki-laki atau perempuan, mungkin yang memilih menjadi laki-laki
akan lebih banyak jumlahnya dari pada menjadi perempuan. Alasannya dapat
beraneka ragam, mungkin ada yang memberi jawaban karena laki-laki adalah
orang yang kuat sedangkan jika terlahir sebagai perempuan akan menjadi orang
yang lemah, atau ada yang memberi jawaban karena menjadi laki-laki lebih
baik dibanding jika menjadi perempuan, karena tidak akan merasa sakitnya
melahirkan, dan juga merasakan lamanya mengandung selama 9 bulan seperti
yang dialami perempuan. Alasan ini dapat saja kita terima karena sudah
menjadi hukum alam bahwa perempuan mengalami mentruasi, sehingga dapat
mengandung dan melahirkan anak.

Anda pun jika disuruh memilih untuk menjadi laki-laki atau perempuan Anda
mungkin akan menjawab laki-laki, dengan alasan yang hampir sama seperti
jawaban diatas. Hal ini memang tidak salah namun jika saat ini Anda terlahir
sebagai kaum perempuan tentu Anda tidak boleh menyesalinya, mengapa ? karena
sudah menjadi hukum karma jika Anda terlahir sebagai perempuan sesuai dengan
perbuataan yang telah dilakukan pada kehidupan yang lampau. Anda dapat saja
bertekad bahwa di kehidupan yang akan datang Anda ingin menjadi laki-laki,
itu boleh saja Anda lakukan dan tidak ada yang melarang Anda mempunyai tekad
demikian, namun yang perlu disadari hidup adalah saat ini, saat inilah yang
akan menentukan masa depan Anda sendiri. Untuk itu sekali lagi jangan pernah
menyesal terlahir sebagai perempuan, karena perempuan sesungguhnya memiliki
banyak keistimewahan yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki. Bukan berarti
kaum perempuan lebih unggul dibandingkan dengan kaum laki-laki, namun
ungkapan ini dikemukakan untuk mengajak Anda untuk melihat secara lebih
dekat tentang keistimewaan yang dimiliki oleh kaum perempuan juga untuk
membangkitkan semangat kaum perempuan agar tidak merasa menjadi manusia yang
lemah dan tidak berdaya. Dan yang perlu digaris bawahi disini adalah tidak
ada penting dan untungnya menbanding-bandingkan antara kaum laki-laki dengan
kaum perempuan karena pada dasarnya kaum laki-laki dan kaum perempuan memang
berbeda. Yang perlu untuk dicermati adalah antara kaum laki-laki dan
perempuan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang keduanya tidak
dapat disamakan.

Perempuan memiliki peran yang cukup penting dalam bidang manapun, apakah itu
bidang politik, bidang agama, ataupun bidang-bidang yang lain. Kesemuanya
membutuhkan dan melibatkan kaum perempuan. Ada sebuah ungkapan yang cukup
terkenal, bahwa maju dan runtuhnya suatu negara adalah di tangan perempuan.
Mengapa ungkapan itu begitu lekat dalam ingatan kita, karena perempuan
memiliki peran dan tanggung jawab yang penting dalam mendidik dan merawat
putera-putera bangsa. Di tangan ibulah kita pertama kali di didik dan
dirawat, berkat ibulah kita dapat belajar berjalan dan berlatih untuk
mandiri.

Terlahir sebagai perempuan bukan berarti kita tidak dapat melakukan segala
bentuk kegiatan yang biasa dilakukan oleh kaum laki-laki. Kita dapat
melakukan segala bentuk kegiatan dengan syarat kegiatan itu tidak
bertentangan dengan kodrat sebagai perempuan, artinya bagaimana pun sebagai
seorang perempuan tetap memiliki batas-batas atau norma-norma yang tidak
boleh dilanggar.
Yang perlu diingat adalah jika Anda seorang perempuan jangan pernah merasa
bahwa Anda adalah orang yang lemah dan tidak mampu melakukan segala sesuatu
seperti yang dilakukan kaum laki-laki, Anda dapat melakukan apapun yang Anda
mau, karena semuanya terletak di tangan Anda sendiri, apapun yang Anda
inginkan tergantung kepada diri Anda sendiri, keberhasilan dan kesuksesan
seseorang bukan dilihat apakah dia seorang laki-laki atau seorang perempuan
namun lebih dinilai berdasarkan kemampuannya. Untuk itu tidak ada gunanya
memperdebatkan status mana yang lebih baik apakah terlahir sebagai seorang
laki-laki ataukah seorang perempuan, keduanya mempunyai peran masing-masing
yang saling mengisi satu sama lainnya.

Jadi jika Anda seorang perempuan, tidak perlu menyesal terlahir sebagai
perempuan, karena kaum perempuan dimanapun berada memberikan keseimbangan
dalam kehidupan ini.

teruntuk wanita-wanita terhebat dalam hidup ku (Ibu ku, Istriku, dan
sahabat-sahabat wanita yang luar biasa.

Depok, 2 January 2008
Setelah peristirahatan hati ini dalam beberapa waktu

Rabu, 02 Januari 2008

Walau harus kurelakan matahari pergi


Menanti sebuah cinta di hati yang kunantikan
Sebabku tak mampu membaca firasat hati
Kan kudengar senandung kata hatiku
Sebabku tak sanggup mengartikan getar yang ada kini


Mengapa berat yakinkan tentang cinta
Mengapa kau sulit mengaku cinta padahal terasa
Dalam ruang rindu dan sunyi malam
Hati ini terus berbisik tentang suatu asa


Akhirnya kita harus memilih satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani keraguan ini
Karna cinta takkan ingkari takkan terbagi
Karena cinta tidak untuk menyakiti


Walau harus kurelakan matahari pergi
Aku bisa terima meski harus terluka
Karena ku terlalu menyayangimu dan tak bisa dustai
Biarlah semua menjadi debu yang tak berarti


Dan aku harus bisa memahami
Lebih baik jangan mencinta, agar tidak saling tersakiti
Berakhirlah sudah semua kisah ini
Inilah takdir bahwa kita tak akan bisa memiliki


Dalam Perenungan malam, kembali ingin menulis lagi.. kangen
Depok 05 Augustus 2007 4:37
Erwin Arianto
Think to read more, go to Http://blogerwinarianto.blogspot.com


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting