Jumat, 31 Agustus 2007

Anak jalanan


Ketika saya terkena lampu merah ketika berkendara… tidak sengaja pandangan mata ini melihat sesok anak kecil yang berkeliaran di lampu merah. Dan bermain dengan riangnya di lampu merah. Mereka adalah anak jalanan….

Anak jalanan, sebuah kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita masing-masing, bahkan hampir setiap saat hari kita melihat dan menyaksikan anak jalanan. Kalau saya ditanya apa yang terlintas dari perkataan anak jalanan…. Adalah anak-anak yang kotor, dekil yang terkdang menggangu kita dengan suara mereka yang sumbang di perempatan lampu merah untuk mengamen, meminta atau kegiatan lainya…

Anak-anak yang tidur dipinggir-pinggir jalan yang bila kita bertemu dengan mereka kita biasanya selalu paradigma yang buruk tentang mereka. Namun pernahkan kita merenungkan apa yang menyebab mereka harus pergi bekerja, mencari nafkah dijalanan…. Di saat anak seusia mereka bermanja dan bermain bersama orang tua..
Berdasarkan pengamatan saya beberapa saat anak jalanan adalah anak yang “kurang beruntung” kehilangan masa indah saat kecilnya, mereka tetaplah anak-anak yang secara terpaksa atau atas kemauan meraka sendiri, secara pengamatan saya sepintas karakter mereka terbentuk dijalan, dimana imajinasi dan kreatifitas mreka sedang tumbuh harus dihadapi dengan realita hidup yang memaksa mereka membuang mimpi-mimpi dan harapan masa kecil mereka mereka jauh-jauh.

Disaat nak kecil lainya membayangkan bhawa dunia ini adalah tempat yang penuh keindahan-keindahan dongen masa kecil, di mata mereka saya melihat tatapan memandang dunia sebagai tempat uand keras, kejam bahkan menakutkan. Mereka pergi kejalanan untuk mencari sesuap nasi, membantu orang tua dan mencari secarcah harapan untuk dapat mempertahankan hidup mereka dan keluarganya.

Namun banyak juga dari anak jalanan yang melakukan tindakan criminal sperti mencopet, memeras, mencuru, menjual narkoba, sampai yang paling menyedihkan seperti melakukan pekerjaan yang bersinggungan dengan seksualitas. Saya mendapat informasi dari seorang sahabat yang mempunyai aktivitas social yang mengunjungi suatu daerah kumuh, teman saya mengatakan bahwa ketika kita mencoba masuk awalnya mendapat resisten atau penolakan dari mereka, tetapi ketika kita mencoba bersahabat, mereka adalah anak-anak kecil yang ceria seperti lainya.

Menurut data yang diinformasikan seorang teman penghasilan dari anak jalanan bisa terbilang cukup lumayanm soorang anak jalanan bisa menghasilkan Rp 20.000~ Rp 50.000 perharinya. Tapi sayangnya beberapa fenomena anak jalanan uang yang mereka dapatkan mereka pergunakan untuk membeli rokok, berjudi, mabuk lem, dan lainya. kasihhan mereka...

Adakah peduli kepada meraka… mari kita peduli kepada anak jalanan, kepada pemerintah sesuai UUD 1945 pasal 34 sebelum amandemen “Fakir miskin dan anak terlanter di peliharar negara” saya harap pemerintah amau membuka mata dan membuka akses pendidikan, dan kesehatan.

Saat Perunangan Malam, kasihan anak jalanan mari kita berbagi
Cimanggis-Kelapadua, Depok 28 Agustus 2007 22:08
Erwin Arianto,SE
More detail about my article just visit http://erwinarianto.blogspot.com

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting