Selasa, 14 Agustus 2007

Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita




Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuahkampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapaorang-orang bisa sangat miskin.


Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangatmiskin.


Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimanaperjalanan kali ini?"
"Wah, sangat luar biasa Ayah"
"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.
"Oh iya" kata anaknya
"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.
Kemudian si anak menjawab.


"Saya saksikan bahwa :
Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.
Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yangtidak ada batasnya.


Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita danmereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.


Kita memiliki patio sampai ke halaman depan,dan mereka memiliki cakrawala secara utuh

.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggaldan mereka memiliki ladang yang melampauipandangan kita.


Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita,tapi mereka melayani sesamanya.


Kita membeli untuk makanan kita,mereka menumbuhkannya sendiri.


Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaankita dan mereka memiliki sahabat-sahabatuntuk saling melindungi."


Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.


Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkankepada saya betapa miskinnya kita."
Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terusmemikirkan apa yang tidak kita punya.
Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakandambaan bagi orang lain.
Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.


Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semuabersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yangtelah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untukmeminta lebih.
Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkankepada saya betapa miskinnya kita."
Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terusmemikirkan apa yang tidak kita punya.
Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakandambaan bagi orang lain.
Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.


Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semuabersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yangtelah disediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.


"Mensyukuri semua yang kita punya adalah cara kita menjadi kaya "

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting