Rabu, 05 Desember 2007

Berbalas Puisi


Di hamparan rerumputan yang mulai basah . . .
entah itu karna hujan
atau tlah bercampur dengan tangisku . . .
kau tetap saja berdiri mematung
menatapku dengan tatapan penuh kemuakan . . .

Langitpun seakan ikut marah . . .
ia menggelegar
memadukan kilatan petir yang semakin kontras saja . . .
namun sekali lagi
kau tetap saja membisu . . .

Bicaralah wahai sayangku . . .
agar aku tau apa maumu . . .
bukalah semua kenginanmu padaku . . .
bicara . . .
sebelum dunia ini tenggelam karna hujan

On 12/3/07, putri barlian

=============================================================
Petang kala itu
temaram langit hitam kelabu
Aku hanya bisa diam mengagu
Bukan karena kemuakan ku

Dan hujan pun terus menyapa kita
Ingin Ku ungkapkan seribu kata
Tapi air mata itu membuat ku tak bisa berkata
Karena tak ada kata melihat air mata

Dalam Diam ku kuharap kau pahami
Betapa aku menginginkan mu
Betapa hati menyayangi mu
cinta yang tak Untuk menyakiti

Kau tahu betapa dalam rasa ini
Rasa ku yang hanya tertuju untuk mu
Biarkan aku bercerita dalam diam ini
Karena kaulah permaisuri kalbu

Cikarang, 03 Desember 2007
Erwin Arianto
================================
Sebenarnya . . .
Ingin aku berpaling dari hatimu
Ingin aku pergi dari istana ketulusanmu
Ingin aku melupakan keajaiban cinta
yang tlah kau perbuat . . .
Tapi kenapa tidak bisa ???

Hati tlah memilih surga yang lain
Mendapat mahkota cinta yang lain
Menggapai angkasa dengan warna yang baru
Tapi bayang-bayangmu tetap di belakangku,
kenapa?!

Lupakan aku saja sayang . . .
Bukan masa kita bercinta lagi . . .
Raihlah buah yang lebih ranum dari aku
Mungkin saja ia dapat mengisi hatimu yang tlah aku tinggalkan . . .


putri barlian
Dec 4, 2007 4:34 PM
=================================================

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting