Senin, 29 Oktober 2007

Begitulah malam ini


Tersirat rindu pada lengking dawai gitarku
Sore Hari saat sang surya pulang ke peraduan
Kala burung bangau meluncur senyap
Menyusuri kemilat cahaya sungai

Seperti itulah rasaku bergetar
Seperti pertama kali menyusuri hati yang berliku
Mencari buah asa ranum dalam taman hati
Mengumpuli bulir-bulir rindu yang terpencar

Seperti Komposisi jingga di cakrawala
Teruarai mesra oleh kuasa malam
Terbacahkah hasrat pada bola mata kristalmu
Memancar suatu elegi hati yang terdalam

Kini tubuh jelita mu bermain di pelupuk mata
memelihara sisa keinginan pada laharku
Terpa angin nestapa menerobos sela-sela dedaunan
mengisyarakat suatu keputusan yang telah tersimpulkan

Begitulah malam ini
Diperaduan yang lapang
Disisi teras rumah persewaan
Kita rayakan gejolak asa kepundan secara sederhana
memberi peluang lebih pada diam

Dalam perenunganku, Sebuah sajak untuk bidadari hati
Cikarang, 26 october 2007
Erwin Arianto


0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting