Senin, 29 Oktober 2007

Nak


Nak saat ini kau telah dewasa
Semakin hari hati mu semakin jauh dariku
Begitu teriris hati ini melihat mu
Tahukah kau aku mencintai mu tanpa kata

Nak memang salahku tak memiliki waktu untukmu
Tapi, aku bekerja untuk mu, adikmu, dan emakmu
walau aku tak pandai bersua, tapi semua kupersembahkan untukmu
Agar kau kelak bahagia, dan aku tak mengharap apa-apa

Nak, teringat saat dahulu
ketika aku menikahi emakmu
Kami begitu bahagia nak
walau kami jauh dari harta, tapi kami tetap tertawa

Nak ketika kau terlahir
Begitu tiada seindah Melihat parasmu
Tiada semerdu suara tangismu
Tiada sebahagia memilikimu

Setiap malamku
Bersama emakmu tercinta
Kami berganti berjaga
Ketika kau tak menahan keinginan pipismu

Nak, tahukah ku begitu membanggakanmu
Melihat jauh prestasimu
Nak kupertaruhkan nyawaku untuk dapat ditukar dengan hidupmu
Karena kau lah yang ku kasihi

Nak mungkin kau terlanjur jauh hati dengan ku
Tapi aku ingin menbusnya nak
Karena aku menyayangimu
Dan tak tergantikan dengan denyut nafasku
Karena kaulah Inpirasi kehidupan ku.


Dalam Perenunganku, Mendengar cerita tentang seorang bapak
Cikarang 28 Oktober 2007 13:08
Erwin Arianto
Http://blogerwinarianto.blogspot.com

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting