Senin, 17 September 2007

Bersifat Lembut dan kasih sayang


Banyak cara yang kita lakukan untuk mencapai kebahagiaan seperti pada tulisan saya yang sebelumnya, kita bisa bersifat ihklas, bersikap ramah, bersahabat, yang mungkin membuat kita bisa bahagia.

Kali ini saya coba menguraikan sebagai orang yang lebih baik bersikap untuk hidup dan berfikir optimis, bahwa bersikap positif adalah salah satu menuju kebahagiaan. Tetapi beberapa hari ini dalam bulan ramadhan kita diajarkan untuk bersikap lembut, dan sabar dan penuh kasih sayang.

Dan saya yakin dengan bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap sesame kepada orang tua, sahabat, rekan satu kantor, atasan, bawahan, rekan bisnis dan lainya berdampak besar, dan mungkin lebih besar dari bersikap positif yang membuat kita lebih bahagia.

Tidak percaya saya sedikit membuat percobaan diri sendiri dari hasil perenungan, ketika saya coba berfikir penuh kasih sayang dan bersikap lembut, dan saya coba membuat diri saya kesal, dan saya tidak bisa kesal. Mungkin berfikiran lembut dan penuh kasih sayang bersifat positif yang akan menetralisir sifat kesal atau marah yang bersifat negative.

Bila fikiran anda sedang lembut, reaksi anda dengan terhdap kejadian-kejadian biasa terutama pada masalah kecil cenderung anda penuh pengertian, sering saya memperhatikan seorang ibu yang dengan penuh sabar melayani putra/putrinya yang merengek meminta sesuatu, dengan sikap sabar tanpa ekspresi kesal tetap melayainya. Karena rasa penuh cinta seorang ibu terhadap anaknya yang luar biasa.

Oh iya ketika kita sedang marah, sikap lembut sahabat atau orang tua akan meredakan amarah kita, sungguh luar biasa jika kita bisa bersikap lembut dan penuh cinta terhadap sesame.

Pikiran yang lembut dan penuh kasih sayang akan menonjolkan tentang indahnya kehidupan, akan membangkitkan rasa syukur, dan memberi keihklasan karena anda menerima kehidupan ini dengan penuh rahmat dan anugrah. Dan membuat kejadian yang terjadi pada hari-hari anda begitu indah dan menabjubkan.

Terkadang dalam hidup ini fikiran kita sering tertuju pada kesuksesan, kesempurnaan, dan kemenangan, dan saat itu ego kita bermain, yang membuat suasa yang bersifat biasa menjadi hal-hal yang menjengkelkan, dan hidup kita seperti menjengkelkan dan tidak menyenangakan.

Dengan mencoba hal kecil dengan berfikir lembut dan penuh kasih dengan sesame, insya allah akan membuat kita lebih tenang dan bisa menikmati kebahagiaan hidup. Dan dengan mencoba bersikap lembut dan penuh kasih sayang kita akan terlatih lebih sabar, dan tidak gampang kesal. Walaupun kita dalam keadaan gagal, atau frustasi.

Kemarin sempat beberapa sahabat, menganggap saya marah karena hal-hal kecil, dan mengaggap saya akan mengakhiri suatu persahabatan, tetapi dengan belajar bersifata lembut dan penuh kasih saya tidak merasakan amarah, atau kesal. Dan persahabatan kami pun kembali normal. Mba aline saya engga marah kok, engga ada yang membuat kesal.

Dengan bersikap lembut dan penuh kasih, tidak menjadikan kita dianggap lemah atau rendah, dengan bersikap lembut akan membentuk pribadi kita jadi lebih kuat, dan luar biasa dalam menjalani kehidupan baik dalam menerima kebahagiaan dan dalam menerima cobaan hidup. Karena hidup tidak selalu dalam keadaan bahagia, dan cobaan yang membuat kita lebih kuat. Jadi mari kita mulai menularkan bersikap lembut dan penuh kasih sayang.

“ Kekerasan dan Amarah tidak akan menyelesaikan suatu masalah, dengan sikap lembut dan kasih sayang kita akan jadi lebih mudah menjalani hidup”

“Nabi Muhammad pun memberi contoh atas sikap lembut dan penuh kasih sayang, dan menjadi rahmat bagi semesta alam”

Dalam Perenungan Malamku, hari ini dapat musibah jatuh dari motor.. allhamdulilah masih sehat
Depok 15/9/07 22:14 WiB
Erwin Arianto
Ke sini yuk http://blogerwinarianto.blogspot.com atau ketik http://erwinarianto.co.nr

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bukankah marah juga merupakan bentuk kasih sayang kita?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting