Rabu, 05 September 2007

Gotong RoyonG Yuk...!


Suatu hari bersama keluarga saya pergi ke tempat kelahiran ayah di desa sembayat gresik, saat itu saya itu saya diajak kakek untuk bersama dengan tetangga untuk bergotong royong membersihkan saluran got pembuangan air, bersama dengan sahabat-sahabat kakek bahu-bahu membahu bekerja tanpa pamrih, dan ibu-ibu menyediakan perbekalan pisang goring, seinggkong goring, dan makanan tradisional lainya. Dengan gotong-royong tercipta suasana kebersamaan yang kental. Dan menciptakan semangat kekeluargaan.

Membayangkan saat ini dilingkungan sekitar tempat saya tinggal, semangat gotong royong sudah mulai pudar, ketika ketua RT kami mengumumkan untuk melakukan pembersihan got sekitar pemukiman kami, ternyata banyak orang yang tidak mau hadir, dan mengganti kehadirannya dengan membayar kepada orang lain, atau malah tidak datang sama sekali.

Saya pun berdiskusi dengan sahabat-sahabat saya, bagaimana keadaan di lingkungan mereka, ternyata hampir sama. Apalagi hal ini terjadi pada lingkungan pemukiman yang katanya elite, banyak warganya yang mempunyai kedudukan pangkat, harta, yang gengsi untuk bergotong royong.

Begitu menyedihkan banyak orang yang tidak peduli terhadap lingkungan, dan dengan entengnya meninggalkan pertemuan dan gotong-royong. Menurut pribadi saya sendiri, gotong-royong adalah tradisi yang bagus dan harus dikembangkan kembali, dengan gotong-royong memudahkan sesuatu masalah, karena harus dikerjaka bersama.

Dengan gotong-royong membuat warga saling peduli, membuat lingkungan masyarakat yang sehat dan dinamis, semua permaslahan dapat diselesaikan bersama, dan dilakukan dengan baik tanpa pamrih.

Hanya sebuah pemikiran kecil, betapa indah kalau penyelenggaraan kenegaraan kita dilakukan dengan gotong-royong dari semua elemen masyarakat tanpa ada yang menyatakan dirinya elite, bersama membangun bangsa tanpa mengharap pamrih. Mungkin engga ya…?

Tapi saat ini gotong-royong penyelenggaraan Negara telah diterapkan, tetapi untuk hal yang menyakitkan hati masyarakat, penyelenggaraan Negara semua bergotong-royong menjarah harta Negara. Sungguh menyedihkan.

Terlepas dari omongan politik, saya sangat ingin melihat semangat gotong-royong dapat kembali hidup dalam kehidupan masyarakat kita, teringat saat terjadi gempa di jogja, begitu indah banyak masyarakat desa lain tanpa pamrih membantu korban yang terkena gempa. Sungguh menyenangkan, bagaimana dengan ligkungan kita…

Gotong-royong tidak hanya membersihkan lingkungan, semangat gotong-royong dapat dilakuakan saat melihat sahabat dan tetangga kita terkena musibah, kita bisa membantu bersama. Sesuatu masalah akan terasa ringan bila dikerjakan bersama, suatu masalah dapat dengan mudah terpecahkan bila dipikirkan bersama.
Jadi apa rugi kita bergotong-royong, saya mengajak semua sahabat, untuk kembali menghidupkan semangat gotong-royong dilingkungan rumah, kantor, sekolah dan lainya, karena akan menciptakaan kebersaamaan yang indah.

“Manusia adalah mahluk social, dan tidak bisa berdiri sendiri, maka jangan lah bersikap egois terhadap sesame”

“1000 kepala akan lebih baik pemikirannya, dari pada hanya 10 kepala”

Dalam perenungan malamku, Ingin kembali melihat dan berpartisipasi dalam gotong-royong
Depok 05 September 2007 21:38
Erwin Arianto
Be my friend come to http://erwinarianto.blogspot.com

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting