Jumat, 28 September 2007

Kenapa engga lebih sabar


Kemajuan teknology dan budaya instant telah merubah kebiasaan masyarakat kita kini menyebabkan hilangnya budaya sabar dalam masyarakat saat ini. Semua ingin cepat tidak mau menunggu lama. Ada sisi positif dari kemajuan ini, dan terdapat hal negative dari hal ini.

Salah satunya ketika kita mengejar kesuksesan, dimana saat ini kesabaran menurut saya adalah hal yang langka terdapat pada pribadi para sahabat. Saat seseorang ingin mengejar sukses, terkadang mereka ingin cepat sukses, dan sukses identik memiliki banyak harta dan berkecukupan, sehingga saat hilangnya sifat sabar, akan dapat menimbulkan budaya korupsi, budaya suap, dan lainnya.

Ketika pelajar ingin pintar, karena budaya instant mereka cenderung tidak mau belajar, dan saat ini kecenderuangan para pelajar berfikir hanya tujuan akhir, sehingga saat ujian mereka mencontek, agar nilai bagus dan mendapat IP yang bagus, banyak oknum pelajar ketika masuk seleksi dunia kerja kurang skill nya karena mereka terbiasa mencontek, dan hanya mengejar nilai.

Hilangnya kesabaran dapat dilihat juga meninggkatnya tingkat stress di kota karena mereka tidak bisa menerima saat tertimpa musibah, yang terdapat dalam pikiran mereka, bagai mana menyelesaikan permasalahan secepat mugkin, dan tidak sabar menjalani, menerima dan mencari solusi atas apa yang terjadi.

Saat ini orang cenderung mementingkan hasil akhir yang cepat, dibanding dengan proses terjadinya sesuatu. Karena budaya instant yang menghasilkan pribadi-pribadi yang mementingkan hasil dari pada proses.

Dalam islam diajarkan bahwa jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu, kenapa saat ini kesabaran sudah hilangya. Ketika kesabaran hilang pada diri pribadi yang terjadi adalah masalah kecil akan terlihat besar.

Ketika seseorang tersinggung sedikit, dan orang itu tidak sabar maka yang terjadi adalah perkelahian, mulai dari adu argument dan sampai bentrok fisik. Sering kita lihat bentrok pelajar, perkelahian mahasiswa, tawuran antar kampong, berawal dari hal kecil dan hilangnya sifat sabar dari diri seseorang.

Dengan sifar sabar dan tenang kita bisa melihat solusi dari masalah yang kita hadapi, dan cenderung kita bisa menyelesaian masalah tanpa masalah. Ketika kesabaran hilang, kita tidak bisa berfikir jernih, dan solusi yang ada tidaklah optimal dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Terkadang solusi yang kita ambil jauh dari apa yang kita harap, terkadang malah membuat masalah baru.

Sabar tidak berarti pasrah menerima keadaan tanpa berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan yang ada. Sabar adalah menerima keadaan dengan memikir kan solusi yang terbaik, dan menikmati proses perbaikan, dengan mengevaluasi solusi yang ada untuk mencapai hasil akhir yang maksimal.

Dengan mempunyai sifat sabar kita bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan berkharisma. dan dengan sabar kita bisa menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat. Dan kita tidak hanya memikirkan hasil akhir, kita juga menikmati proses terjadinya. Jadi tidak ada salahnya kita bersikap sabar. Walau memang mencoba menjadi sabar adalah hal yang luar biasa susah, tetapi bukan tidak mungkin. Dengan ini saya mencoba mengajak sahabat berlatih memiliki sifat sabar dan tenang. Untuk kehidupan yang lebih baik, dan bersabar untuk meraih kesukesan.

“ Kesuksesan adalah proses yang tanpa henti, kesuksesan bukanlah sebuah hasil akhir”

“ Dengan menamkan sabar, kita bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah”

“ Sukses adalah tujuan, akan lebih cepat diraih dengan berkendara sabar “

Dalam Perenunganku, Bersabar mencapai mimpi-mimpi
Cimanggis-Depok 26 September 2007 21:30
Erwin Arianto
Lihat blog saya di http://blogerwinarianto.blogspot.com

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting