Kamis, 26 Juli 2007

Hutan Pinus

Masih terlihat mega sisa sore tadi. Cahaya matahari seolah berjalan terkantuk memasuki pucuk-pucuk pohon hutan pinus di ujung barat gunung Kayla...Dedaunan mulai banyak terlihat di tanah..tanda musim angin barat akan datang..

Tak jauh dari sisi hutan pinus, terdapat danau kecil. Mungkin lebih tepat dikatakan telaga, karena airnya begitu bening, seperti keluar dari mata air. Ada dermaga kecil dengan rakit tersandar disana. Sepertinya ada anak kecil yang sedang asik duduk sendiri , seraya kakinya memainkan air telaga yang beriak kecil tertiup angin.

Hanya mega langit yang menerangi telaga kini. Anak kecil masih berada disana. Terlihat dari siluetnya. Dari gerak badannya , siluet itu seolah sedang bercakap-cakap… Memang ada sedikit suara yang terdengar…

"Wahai malam, aku ini cuma anak kecil yang senang bermain, kenapa aku harus merasa takut padamu?""Wahai malam, angin yang berhembus terasa menusuk, apakah engkau memintaku untuk pulang ke rumah?""Wahai malam, aku ingin tahu suaramu, aku ingin tau mengapa ayahku takut kau memakanku dalam kegelapan? Ku yakin dia sedang mencariku di rumah bermainku, dibawah pohon ketapang."

Anak kecil masih terus bergumam, sepertinya ia semakin giat bercakap… sedang mega telah ikut terlelap…
Sayup-sayup terdengar suara lelaki memanggil nama….

"Syaukiiiii, Syaukiiiii, dimana enkau, tolonglah akuuu"…"Ini Ayahmu Nak, kemarilah ayo kita pulang:"…
Sang ayah berjalan gontai, dengan celana tergulung dan baju basah berkeringat.

" Ayaaaaaaah, aku disini…..aku disini Ayah"…. Siluet anak kecil masih terduduk menunduk di pinggir dermaga.
Ayah berlari kencang, tak melihat semak berduri yang ia lewati, menerobos batang-batang bambu yang memagari telaga.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting