Rabu, 25 Juli 2007

Tipisnya batas kematian


Setiap kematian selalu mengurai airmata, airmata perpisahan, airmata mengingatkan akan kebesaran Allah, dan airmata ketabahan... yang pasti kepergian selalu meninggalkan ketabahan untuk Ade, karena sadar inilah akhir sebuah

Liang lahat, nisan, bunga penabur, siraman air mawar dan tutup putih penutup nisan sebagai lambang bahwa yang berpulang kali ini adalah perawan... dan inilah pengantar akhir kerinduan dan akhirnya Dita harus sendiri, Ditemani rayap - rayap dan cacing tanah, Di kamar bertilamkan tanah. Dan isak tangis bercampur teriakan Fajar yang seolah-oleh berontak menolak kekasih yang sangat dicintainya berbaring sendiri bagai gelombang yang menenggelamkan kami dalam duka yang dalam... Ayah yang sejak tadi tidak melepas tanggannya di pundak Ade, mencengkram lebih

Inilah akhir dari kasidah hidup, kasidah cinta ... inilah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan.

30yang lalu Ade mendengar kabar duka tentang seorang sahabat penderita leukimia, sahabat therapys ku setiap hari Rabu dan Kamis pagi.. padahal baru kemarin Kamis Ade bertemu dengannya, bercengkrama bahkan mendengarkan hatinya berbunga bunga karena pacarnya melamarnya minggu lalu.. Surga dunia itu didepan mata namun Allah berencana lain, semoga syurga disana yang akan kamu dapatkan ya Fit, amin ya Allah
Baru Ade tersadar betapa tipisnya batas antara hidup dan mati... 30 menit yang lalu masih bernapas dan sekarang harus dimakamkan..


Oh Jiwa, dimanakah kamu setelah kematian ini? Jiwa, dimanakah kamu setelah jasad nan elok ini terpisah dari ruh... next will be me, karena kematian pasti akan datang pada waktu yang telah ditentukan.. bahwa sebuah kematian yang menunggu diujung sana, kita sedang berjalan mendekatinya. Pasti kita akan tiba ditempat itu, pada waktu yang telah ditetapkan oleh Allah. Dan Itu Pasti. Tidak akan mundur barang sedetik, tidak pun diawalkan.
Mengapa kematian dirahasiakan oleh Allah tentu agar kita semua menyiapkan diri untuk menyambutnya... begitulah jawaban sementara yang otak Ade bisa terima, karena memang gak tahu jawabannya apa.
Innalillahi wa innalillahi rajiun... SELAMAT Jalan sahabatku, sungguh tiada yang abadi didunia ini.
Ade, melepas kepergian sahabat


(Sahabat tulisan ini Aku muat Dari blog kamu Ya, biar tetep bisa bisa menjadi inspirasi tulisan aku)

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting