Kamis, 26 Juli 2007

Yuk kita Mendengarkan...

“Kamu tidak mendengarkan nasihat ibu sih….”, “Anda tidak mendengarkan pendapat saya…”, “Coy Elo engga dengerin gue sich…”, “ Pemerintah payah tidak mendengarkan demo kita….” Beberapa ungkapan yang saya sering dengar karena tidak didengarkan pendapatnya.

Teman-teman ku, saya berfikir kenapa manusia di karunia tuhan dengan sepasang telinga yang berfungsi untuk mendengarkan, kenapa manusia dikarunia 2 telinga untuk mendengarkan dan 1 mulut untuk berbicara…? Mungkin tuhan inginkan manusia untuk dapat mendengarkan labih banyak dari pada untuk berbicara…
Menjadi pendengar yang baik mempunyai manfaat yang banyak, terutama adalah membuat hubungan sesama manusia merasa diperhatikan karena mereka yakin bahwa setiap saat anda merasa diperhatikan karena, lawan bicara anda dan merasa dipedulikan pada apa yang dikatakan. Itu adalah awal yang baik untuk membina relasi dan menunjukan rasa simpati anda kepada lawan bicara anda.


Tak dapat dipungkiri orang yang sukses adalah orang yang dapat mendengar dengan baik, banyak kondisi di Indonesia orang berdemo apa tujuan mereka..? mereka hanya mau di dengarkan… banyak konflik terjadi antara atasan bawahan kenapa… karena atasan tidak mau mendengar bawahan, bawahan tidak mau mendengarkan atasannya.

Menurut pandangan saya Begitu juga konflik dalam kelurga sering terjadi karena anggota keluarga tidak mau saling mendengarkan… tetapi mereka mau untuk di dengar. Dalam suatu hubungan, hubungan kerja, hubungan kekeluargaan, hubungan percintaan, hubungan persahabatan, hubungan politk, dan berbagai hubungan lainya berawal dari keinginan saling mendengarkan. Orang rela untuk membayar mahal hanya untuk “Curhat” atau untuk didengar, psikolog, konsultan,mereka mendapat bayaran besar hanya dengan modal untuk mendengarkan.dan kita rela untuk membayar mahal hanya untuk mendengarkan alunan lagu dari artis yang kita idolakan.

Menjadi pendengar yang baik berarti membuktikan bahwa anda peduli pada perasan orang lain dan bahwa anda mengakui pandangan-pandangannya. Bila merasa didengarkan, seseorang akan menjadi dirinya istimewa dan dihargai. Keterampilan mendengarkan dengan baik akan mendorong seseorang untuk membuka diri dan mencurahkan isi hatinya kepada si pendengar, dan hubungan akan mendorong kedua belah pihak untuk saling mendengarkan, yang kemudian mendorong komunikasi yang tulus akrab.
Saya yakin sungguh nyaman dan menyenangkan menjalin hubungan dan komunikasi orang yang bersedia mendengarkan anda bukan..?, kalau boleh jujur saya pun merasa sungguh tidak nyaman menjalin komunikasi dengan orang yang tidak mau mendengarkan saya.


Sedikit hasil pengamatan saya dari berkomunikasi langsung, lewat telephone, chating internet, dengan kita bisa mendengarkan memberi manfaat yaitu dengan mendengarkan dengan benar dapat membuat anda lebih bisa menahan diri untuk tidak kesal atau bereaksi berlebihan dengan masalah kecil, anda tidak akan mengambil kesimpulan gegabah yang akan menyulitkan anda sendiri. Tidak percaya… dapat anda coba dan buktikan, hasilnya dapat anda informasikan ke saya melelaui email erwinarianto@gmail.com karena saya akan mendengarkan anda.

Mendengarkan bukan hanya menunggu giliran bicara lawan bicara anda atau tidak sepenuhnya memperhatikan apa yang sedang dibicarakan. Mendengarkan secara cukup bisa ditoleransi, tetapi itu tak akan memperkaya batin. Merasa didengarkan merupakan kebutuhan manusiawi yang penting dan bila tidak dipenuhi menurut pendapat saya akan membuat seseorang merasa ada sesuatu yang hilang. Di Lain pihak, bila merasa didengarkan dengan tulus orang akan merasa puas dan sempurna serta nyaman menjalin hubungan dengan anda.

Bagaimana menjadi pendengar yang baik, coba berlatih terus dan terus. Menjadi pendegar yang baik berarti anda benar-benar “terlibat” dalam pembicaraan, bersikap sabar, dan penuh empati terhadap lawan bicara anda. Yang saya maksud adalah anda harus mengerti apa yang dibicarakan, anda mencerna tanpa membuat penilaian dan menungggu sampai dia selesai bicara, sebelum mengatakan sesuatu ketika giliran anda tiba. Walau sayapun terkadang tergoda untuk menyela dan menawarkan masukan sebelum seseorang selesai bicara.

Saya mencoba mengajak semua sahabat-sahabat saya yang membaca artikel saya baik dalam milist dan blog saya (http://erwinarianto.blogspot.com) saya untuk coba kita saling mendengarkan. Bila anda ingin meredupkan masalah sebelum berkembang menjadi besar, dan bila anda senang untuk mendengarkan, seperti senangnya anda untuk berbicara, itu berarti membuka kesempatan mendapat anugerah yang langka, yaitu relasi yang memuaskan kedua belah pihak karena saling menghormati dan menjadi pendengar yang baik. Mari bersama wujudkan Indonesia yang ramah yang mau saling mendengar. Majulah indonesiaku…… bila anda mempunyai masalah apapun saya akan mendengarkan, hanya kirim email ke erwinarianto@gmail.com


“Jadilah pendengar yang baik, karena anda akan menjadi orang yang luar biasa untuk didengarkan”


(Terilhami dari suatu hubungan ku yang harmonis dengan orang yang kusayangi shinta kartika, hubungan ku dengan Sahabat special ku hubungan pekerjaan ku dengan my almamater PT.Sanyo Indonesia, My Alumni PT. Sharp Electronic Indonesia, PT Dos Ni Roha, PT Merapi utama Farma, PT SBU Consultan / KAP Ishak Saleh Suwondo, K.A.P Basyirudin Nur, Citibank N.A, dan untuk kampusku Univ.Pancasila angkatan 99)

Dalam Perenungan malamku
Cimanggis-Depok 25 July 2007, 11.04.WIB
Erwin Arianto

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting