Senin, 30 Juli 2007

Kehidupan yang mengalir

Kehidupan yang mengalir

Seringkali ketika berbincang dengan sahabat-sahabat ku, mereka sering berkata tentang kehidupan yang mereka jalani dengan berkata “ah gue mah jalani hidup ini dengan mengalir saja.” Yang berarti dengan pasrah tanpa usaha mereka menjalani kehidupan tanpa usaha dan cita-cita.

Mungkin saya orang yang tidak setuju dengan ungkapan hidup harus mengalir bagai air mengalir…, mengapa…? Karena ketika saya membayangkan bagaimana air itu mengalir, dalam normalnya di alam air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah… bukan nya begitu….? (Kalau salah maaf ya, saya bukanlah orang yang pandai.)

Berdasarkan keadaan normal air mengalir dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah, pertanyaan nakal dalam pikiran saya pun tercetus “memang orang-orang mau mengalami penurunan dalam hidupnya….? Seperti air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah?

Saya pun secara jujur tidak menginginkan kehidupan yang menurun, dalam kehidupan pribadi saya, saya mengininkan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik dari hari kehari… bukanya begitu. Bagaimana dengan anda…?

Dan air yang mengalir akan membawa semua kotoran yang ada, dan air akan membawa diri ke laut yang akan mengumpul banyak bersama dengan yang lain yang tidak ada perbedaan satu dengan yang lainya. Dalam hal ini saya pun tidak setuju… kenapa kalau kita serupa dengan orang lain tidak berbeda dengan orang lain, lalu apa nilai dari kita…? No different, and no value added.

Dan ketika sudah berada di laut air di tiup oleh angin, air akan kembali ke pantai, dan kembali lagi kelaut, apakah kita mau kita mengalir di tempat yang sama dan tidak berhasil meraih cita-cita, seperti ombak yang dipantai, yang tak pernah bisa menggapai bibir pantai….?

Dan ketika air menjadi uap terangkat ke atas menjadi awan hujan, yang sesaat akan kembali jatuh menjadi hujan yang alam jatuh ke bumi, mau kah anda ketika sudah berusaha terangkat pada posisi puncak , malah menjadi beban untuk yang lain dan akan kembali terhempas…? Apakah cara ini cukup baik…? Jawaban saya cara seperti ini adalah menyakitkan.

Jadi saya tidak setuju jika orang berkata hidup mengalir seperti air. Menurut saya hidup seperti mendaki gunung, dimana kita harus berusaha dengan susah payah, dengan jerih payahkita untuk mencapai sukses. Dengan mendaki gunung kita harus menyiapkan perbekalan untuk hidup dan strategi untuk mencapai puncak dengan effisien dan effektif.
Tapi pilihan ada ditangan anda, apakah anda ingin hidup yang mengalir bagai air mengalir, atau seperti kita akan mendaki gunung…., atau dengan cara anda sendiri. Semua keputusan anda yang memilih.

“ Kehidupan hanya sekali, maka isilah dan pahami hidup untuk sukses dan bahagia “

(kupersembahkan untuk semua sahabatku, rekan milist(Mba Retni, Mba Nana, Siti Nurkhasanah, euis, Gemlunk.gemblung ) sahabat kantorku, semoga dapat menemui tujuan hidup ini sukses selalu)


Dalam perenunganku
Depok 20, Jul 2007 21:00
Erwin ariantoMore about My Article & Poetry See http://erwinarianto.blogspot.com/

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting