Bagaimana Berkomunikasi dengan Pasangan
Ada banyak faktor yang menjadikan sebuah keluarga dapat mencapai
bahagia, harmonis dan langgeng. Di antaranya adalah landasan agama yang
kokoh, kesamaan latar belakang, kesetaraan, kepercayaan, saling
pengertian, cinta dan komunikasi yang berjalan baik. Dari sekian faktor
ini, komunikasi menjadi faktor yang kurang diperhatikan oleh pasangan
suami istri. Merasa sudah satu agama, setara, sama, cocok dan percaya
seolah-olah semua urusan rumah tangga akan beres. Padahal, banyak
pasangan gagal meneruskan bahtera ruamah tangga mereka karena kurang
peduli dengan urusan komunikasi.
Sesungguhnya komunikasi menghiasi semua kehidupan manusia. Komunikasi
adalah kebutuhan. Dalam kehidupan keluarga, komunikasi dapat menjadikan
hubungan pasangan suami isteri bertambah harmonis. Inilah komunikasi
yang dijadikan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain, termasuk seni
untuk membahagiakan pasangan. Komunikasi yang tidak diolah dengan baik
bahkan dapat memunculkan kesalahpahaman.
Komunikasi Kunci Keharmonisan
Salah satu kunci keharmonisan rumah tangga Islam adalah komunikasi dan
dialog yang intensif dan sehat antara suami istri. Pada saat ini tidak
jarang terjadi adanya sumbatan komunikasi diantara pasangan suami
istri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal itu, misalnya
kesibukan kerja, terlampau letih dan lain-lain. Bahkan karena begitu
sibuk dan letihnya, ada pasangan bertatap mukapun tidak sempat. Sebagai
akibatnya, tentu saja mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan
komunikasi satu dengan lainnya.
Komunikasi yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi
berkurang. Bahkan tidak jarang menimbulkan ketegangan dan terjadilah
perselisihan, Kalau sudah begini suami istri akan mengalami penderitaan.
Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar ini terjadi pada
keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah.
Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua pasangan agara komunikasi
dapat
berjalan secara kontinyu.
Dalam pandangan Islam rumah tangga yang harmonis memberi dampak yang
sangat banyak antara lain:
1. Membahagiakan pasangan suami istri, karena keduanya akan semakin
menyadari fungsi dan peranan rumah tangga dalam ibadah kepada Allah.
2. Memungkinkan kedua suami isteri mendidik anak secara lebih
konsentrasi. Sebab kerukunan kedua orang tua merupakan modal utama bagi
pembentukan generasi muslim yang kuat.
3. Melahirkan produktiftas keluarga yang sangat menguntungkan. Usaha
keluarga yang sukses biasanya tumbuh dari rumah tangga yang harmonis.
4. Merupakan syarat utama dalam membentuk keluarga yang berorientasi
kepada taqorub ilallah (upaya pendekatan kepada Allah SWT)
5. Menjadi pendorong pasangan suami istri untuk meningkatkan peranannya
di tengah-tengah masyarakat.
Teknik Memahami Komunikasi Pasangan
1. Kenalilah lebih dahulu pasangan hidup kita. Hal ini sangat penting,
agar tumbuh suatu ikatan hati yang sinergis. Apa yang anda inginkan
dari pasangan Anda? Bagaimana perasaan anda terhadap anda. Apa yang
diinginkan pasangan anda terhadap anda.
2. Sampaikan segala sesuatunya secara terbuka, jangan ada lagi yang
disembunyikan. Karena suami istreri dalam pandangan Allah adalah
sepasang manusia yang diberi amanah kehidupan dan kelak akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat kelak.
3. Berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung apalagi
menyakiti pasangan. Menyakiti pasangan sama dengan anda menyakiti diri
sendiri.
4. Berkomunikasi lebih banyak dikendalikan oleh suasana emosi. Oleh
karena itu perhatikan baik-baik bagaimana emosi anda dan pasangan ketika
hendak berkomunikasi.
Tips Berkomunikasi Efektif dengan Pasangan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri
ketika berkomunikasi agar komunikasi dapat berjalan efektif :
- Pada saat ada gagasan yang ingin disampaikan sadarilah pada saat itu
kita adalah subyek atau sumber dan pasangan kita adalah obyek atau
penerima.
- Sebagai sumber (subyek), apakah pesan/gagasan yang akan disampaikan
dapat dimengerti oleh pasangan kita. Jangan-jangan apa yang kita maksud
tidak dapat diterima dengan baik. Inilah pentingnya mengurai secara
baik dengan seni berbahasa, berempati, dan mengerti keadaan pasangan.
Seni ini juga mencakup mengatur intonasi suara, mungkin juga sambil
menatap lekat-lekat wajah pasangan.
- Seringkali apa yang sudah disampaikan, sekalipun telah dimengerti,
tidak diterima pasangan kita dengan lapang hati, karena disampaikan
sambil lalu atau dengan membelakangi pasangan. Akhirnya komunikasi
menjadi gagal hanya karena pasangan merasa tidak dihargai.
- Perhatikan reaksi pasangan kita. Reaksi pasangan merupakan indikasi
apakah kita telah berhasil menyampaikan pesan dengan baik. Raut wajah
yang sedih atau bibir yang tersenyum simpul adalah sebuah reaksi meski
tidak ada kata-kata yang keluar dari lisan pasangan. Banyak pasangan
tidak memahami dengan baik tentang reaksi ini. Misalnya ketika suami
mengajak bicara isterinya, ternyata sang istri diam saja. Karena diam
saja
suami beranggapan isterinya setuju, padahal mungkin saja si isteri tidak
setuju dan sedang berfikir kalimat apa yang pantas disampaikan kepada
suaminya.
Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar